Kaltim Prima Coal Bangun TPST Dengan Konsep Eco Waste
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melalui anak usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC) membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dengan Konsep Eco Waste. Pembangunan TPST yang diberi nama Prima Sangatta Eco Waste ini bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
TPST Prima Sangatta Eco Waste dibangun di atas lahan 1.800 meter persegi yang berlokasi di belakang Pasar Induk Sangatta (PIS), Teluk Lingga, Kota Sangatta. Pembangunan TPST ini menggunakan anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) KPC senilai Rp 16,9 miliar, meliputi mesin seharga Rp 13,5 miliar, bangunan Rp 1,9 miliar, dan pendampingan selama satu tahun serta penunjang lainnya sebesar Rp 1,5 miliar.
Serah terima TPST yang dilaksanakan beberapa waktu lalu dihadiri Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaimana, Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang, serta Manajemen KPC.
Ardiansyah menyampaikan terima kasih kepada KPC atas pembangunan TPST itu. Dia optimistis dengan adanya TPST tersebut bisa meningkatkan pencapaian sertifikat Adipura yang pernah diraih sebelumnya.
"Saya sangat berterima kasih atas kontribusinya. Ini sangat luar biasa. Untuk KPC, terus berkarya untuk Kutai Timur lebih baik. Semoga sertifikat Adipura yang telah kita terima bisa meningkat statusnya ke lebih lebih tinggi lagi," kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin (7/2/2022).
Presiden Direktur BUMI Adika Nuraga Bakrie menyatakan, pihaknya beruntung dapat berkontribusi untuk Kota Sangatta terutama pada aspek lingkungan. Kolaborasi ini pun menjadi komitmen perusahaan kepada masyarakat terutama dalam mengatasi sampah.
"Kolaborasi antara KPC dan Pemkab Kutai Timur terus berkelanjutan, dan ini memberikan bukti tambahan bahwa grup BUMI berkomitmen untuk menerapkan kaidah terbaik dalam bidang lingkungan, terutama membantu pemerintah dan masyarakat Kutai Timur dalam mengatasi sampah," ujar Adika.
TPST Prima Sangatta Eco Waste memanfaatkan mesin Thermal Hydro Drive yang merupakan karya anak bangsa. Boiler mesin menggunakan boiler temperature 600°C-1200°C dengan Electrical Power 42 KVa, Water Requirement 3-5 m3 per hari dan smoke system filter cyclone, serta wet scrubber dan beroperasi dengan kapasitas 50 ton per hari. Adapun hasil akhir TPST berupa abu/bottom ash yang merupakan bahan pengganti pasir untuk pembuatan batako dan paving block.
(rah/rah)