Makin Dekat, BUMI Beri Update Rencana Hilirisasi Batu Bara

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
27 February 2024 16:59
Tambang batu bara Asam-Asam yang dikelola PT Arutmin, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: Tambang batu bara Asam-Asam yang dikelola PT Arutmin, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memberikan kabar terbaru terkait proyek hilirisasi batu bara yang akan digarap dua anak usahanya, PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia. Raksasa batu bara ini akan ikut serta dalam gasifikasi batu bara menjadi amonia.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan tahun ini rencana hilirisasi ditargetkan masuk dalam tahap financial closing. Dileep menegaskan rencana hilirisasi Group BUMI terus disiapkan dengan calon mitra strategis dari China.

"Tahun ini ditargetkan dapat dilaksanakan financial closing untuk siap ke tahapan selanjutnya atau konstruksi," ungkap Dileep kepada media, Selasa (27/2/2024).

Dia menjelaskan, beberapa catatan pada perhitungan keekonomian proyek hilirisasi ini adalah, sensitif terhadap harga jual produk dan beberapa peraturan pemerintah antara lain PNBP Batubara 0%, izin harga batubara khusus, tax holiday, dan beberapa insentif lainnya.

Namun dia menegaskan, perusahaan akan melakukan hilirisasi sesuai dengan mandat pemerintah.

"Anak usaha BUMI senantiasa berusaha melaksanakan hilirisasi batubara ini sesuai dengan amanat peraturan yang berlaku di Indonesia," kata Dileep.

Sebelumnya, dia menyebutkan BUMI terbuka untuk bekerja sama dengan pihak manapun yang berminat untuk menggarap proyek hilirisasi secara efektif dan efisien.

"Kami terbuka untuk berkolaborasi dan kami mencari mitra yang paling efisien dan hemat biaya yang bisa kami dapatkan," sebutnya.

Dileep menambahkan, dalam pemilihan mitra bisnis, perseroan akan mempertimbangkan berbagai aspek. Diantaranya, teknologi, pembaharuan, dan pendanaan hijau. "Jadi kami akan melihat ketiga faktor tersebut," ungkapnya.

Selain itu, BUMI juga akan melihat potensi keuntungan dari insentif yang diberikan oleh pemerintah untuk menggarap proyek yang berbeda dengan proyek lainnya.

"Kami juga akan melihat potensi keuntungan dan apa kebijakan pemerintah terkait insentif untuk mendorong perpindahan ke energi terbarukan," pungkasnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Arutmin Raih Penghargaan Bergengsi dari KLHK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular