
Cuan! Masih Senin Harga Sawit Sudah Naik 2% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melesat naik pada Senin (7/2/2022). Setelah pekan lalu berayun karena libur Imlek.
Pada hari ini, harga CPO dibanderol MYR 5.738/ton melonjak 2,19%. Diketahui, pada tanggal 4 Februari harga CPO sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa di MYR 5.750/ton ketika perdagangan, tetapi ditutup di MYR 5.617/ton.
Sehingga membuat kenaikan secara tahunan dari 64,91% menjadi 69,33% (yoy). Minyak sawit berjangka Malaysia melakukan reli pada Jumat malam untuk mengamankan penutupan di atas MYR 5.600/ton, setelah pekan lalu sempat turun.
Menurut analis Reuters Wang Tao, harga CPO dapat menembus titik resistance di MYR 5.676/ton dan naik ke MYR 5.749/ton hari ini. Titik support berada di MYR 5.558/ton, apabila harga CPO menembus ke bawah, kemungkinan hanya turun di kisaran MYR 5.425- 5.484/ton.
![]() |
Dari sisi fundamentalnya, pembatasan kebijakan terbaru di Indonesia terhadap ekspor kelapa sawit pada pekan lalu untuk mewajibkan produsen minyak kelapa sawit menjual 20% dari produksi ke konsumen dalam negeri dengan harga tetap, tampaknya masih mempengaruhi pasar. Perubahan aturan tersebut telah membuat minyak sawit mentah menjadi yang paling mahal di antara minyak nabati utama yang diperdagangkan di seluruh dunia.
![]() |
Sementara itu Pemerintah Malaysia baru-baru ini telah menjalin kerja sama dengan negara-negara destinasi ekspor minyak sawit untuk membantu masyarakatnya melalui berbagai inisiatif dan kebijakan pemerintah. Salah satunya dengan memperluas pasar minyak sawit Malaysia terutama di Asia Barat seperti Turki dan Arab Saudi. Arab Saudi juga berjanji untuk meningkatkan impor minyak sawit Malaysia menjadi 500.000-ton tahun ini.
"Kementerian mengadakan tiga bidang kerja sama termasuk pembangunan terminal tangki penyimpanan di Jeddah, menjadikan Arab Saudi sebagai pusat re-ekspor minyak sawit Malaysia, dan kampanye Bersama untuk mempromosikan manfaat minyak sawit Malaysia ke dunia," tutur Zuraida dikutip dari The Straits Times.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Komoditas Lain Bergerak Variatif, Reli Harga CPO Terhenti