
Rekor! IHSG Cetak Sejarah Lagi, All Time High

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka 0,32% di level 6.751,35 mengawali perdagangan perdana pekan ini, Senin (7/2/2022).
IHSG lanjut menguat 0,48% ke level 6.764,12 setelah sempat terbang ke level 6.669,49 dan menjadi rekor level tertinggi IHSGÂ yang baru alias all time high. Di awal perdagangan asing tercatat melakukan aksi beli bersih senilai Rp 64 miliar di pasar reguler.
Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi dua saham paling banyak diborong asing dengan net buy masing-masing lebih dari Rp 20 miliar.
Sedangkan saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menjadi dua saham yang paling banyak dilepas asing dengan net sell masing-masing sebesar Rp 1,9 miliar dan Rp 1,2 miliar.
Mengawali perdagangan pekan ini, pelaku pasar perlu mencermati sejumlah sentimen yang berpeluang menggerakkan pasar.
Pertama tentu perkembangan bursa New York. Akhir pekan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite menguat 0,52% dan 1,58%.
Para investor juga merespons positif data tenaga kerja yang terbukti lebih baik dari ekspektasi dan dampaknya bagi kebijakan moneter ke depannya.
Data tenaga kerja AS per Januari menyebutkan ada tambahan slip gaji baru sebanyak 467.000, jauh lebih baik dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 150.000.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kembali lompat melampaui angka 1,9%, menjadi level tertinggi sejak Desember 2019. Padahal, pada akhir 2021, imbal hasil obligasi yang menjadi acuan pasar tersebut hanya di angka 1,51%.
Namun yang perlu diwaspadai adalah kinerja indeks yang sudah ATH membuka ruang untuk adanya aksi profit taking.
Dari dalam negeri, juga akan ada rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021. Pemerintah optimis ekonomi dapat tumbuh 5,2% year on year (yoy).
Sementara itu Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi dapat tumbuh 4,7-5,5% yoy dengan titik tengah di 5,1%.
Sedangkan konsensus pasar memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir 2021 dapat tumbuh 5%.
Ekspansi perekonomian di kuartal ke-IV tahun lalu seharusnya sudah diantisipasi oleh pasar sehingga kemungkinannya untuk mengerek kinerja aset keuangan cenderung terbatas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000