Saham Meta Rontok, Kekayaan Mark Zuckerberg Lenyap Rp 431 T

Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 04/02/2022 07:45 WIB
Foto: Meta (AP Photo/Eric Risberg)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham induk perusahaan Facebook dan Instagram yakni Meta Platform ambrol signifikan.

Harga saham Meta Platform yang sebelumnya bernama Facebook besutan Mark Zuckerberg itu ambrol 20% pada pre-opening dan lanjut terkoreksi hingga 26%.

Nilai kapitalisasi pasar saham Meta yang ambles lebih dari 20% pada perdagangan tersebut dipicu oleh beberapa faktor.


Pertama adalah kinerja keuangan yang tak sesuai ekspektasi pada kuartal IV-2021. Penurunan performa bisnis Meta diakibatkan oleh kompetisi yang semakin ketat.

Melansir Reuters, Meta melaporkan adanya penurunan aktivitas harian penggunanya pada kuartal terakhir tahun lalu.

Sedangkan pengguna aktif pesaingnya yaitu TikTok anak usaha ByteDance China terus mengalami peningkatan yang tajam.

Dalam waktu singkat market cap saham Meta telah lenyap lebih dari US$ 230 miliar atau setara dengan Rp 3.307 triliun dengan kurs rupiah saat ini.

Penurunan ini menyebabkan kekayaan Mark Zuckerberg dalam Bloomberg Billionaire Index turun drastis hingga US$ 30 miliar atau setara dengan Rp 431 triliun.

Aksi jual yang masif di saham Meta juga membuat saham-saham teknologi AS ikut berguguran. Pelaku pasar mulai mengasosiasikan kejadian ini dengan fenomena Tech Bubble dua dekade silam.

Belakangan ini saham-saham Tech di AS memang sedang dirundung malang. Untuk saham Meta saja secara year to date sudah terkoreksi 27%.

Pemicunya tak lain dan tak bukan adalah rencana the Fed (bank sentral AS) untuk menaikkan suku bunga acuan.

Untuk diketahui, saham-saham teknologi memang sangat sensitive terhadap perubahan kebijakan moneter.

Kenaikan suku bunga akan cenderung menghambat growth strategy yang selama ini diterapkan di perusahaan-perusahaan teknologi.

Di saat saham Meta ambles, ada beberapa kalangan yang untung besar. Mereka adalah para short seller. Reuters melaporkan saat saham Meta jatuh para short sellers diperkirakan berhasil meraup gain sebesar US$ 2,14 miliar atau setara dengan hampir Rp 30 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pilah Pilih Investasi "Harga Diskon" Saat Ekonomi Melemah