Simak Gan! Ini Deretan Aset Potensi 'Cuan' di Tahun Macan Air

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
02 February 2022 16:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Ketiga, Yulius menyarankan aset properti. Asalkan, jelas dia, lokasi aset properti tersebut tidak berada di area/daerah bubble alias yang dipatok dengan harga tinggi.

"Biasanya [harga] properti bubble itu 'digorengnya' kelewatan [tinggi]," kata Yulius.

Dengan kata lain, ujar Yulius, properti yang prospektif adalah yang berlokasi di kawasan yang cukup strategis, tetapi belum begitu heboh dipromosikan. Selain itu, Yulius menyarankan jenis properti residensial atau jenis properti untuk disewakan macam vila.

"Jadi, yang saya sarankan adalah kalau mau beli [properti] pun, di daerah yang berada di lintasannya, jalur MRT, LRT, jalur-jalur kereta dan dekat dengan pusat perbelanjaan," tutur Yulius.

Kemudian, keempat, Yulius juga melihat sejumlah saham masih menarik untuk dikoleksi pada tahun ini, sembari menekankan soal sifat fluktuatif dan spekulatif dari saham itu sendiri.

Adapun, saham-saham yang bisa menjadi aset lindung nilai, kata Yulius, mulai dari perbankan, pertambangan (baik energi maupun mineral), properti dan konstruksi (berikut industri penyokongnya), pertanian & komoditas (sawit sampai peternakan).

Yulius mengatakan, untuk saham pertambangan energi masih menarik di bulan-bulan awal tahun ini. "Di semester kedua, energi [migas dan batu bara] akan mulai terjadi tren penurunan," imbuh dia.

Sementara, kata dia, pertambangan mineral masih akan oke di semester kedua.

Sektor pariwisata juga menarik untuk disimak seiring orang mulai bergerak di tengah kejenuhan akibat pageluk Covid-19.

"[Ini] mengingat tahun Macan Air adalah tahun yang berhubungan dengan traveling. Dan macannya adalah movement [pergerakan], seperti sifat pohon yang bertumbuh dan sebagainya, serta airnya adalah punya jiwa yang bergerak. Seperti air yang mengalir dari gunung sampai ke laut," beber Yulius.

Cukup senada dengan aset pilihan Yulius di atas, Certified Financial Planner Arief Budiman mengatakan, ada dua alternatif aset investasi yang bisa dipilih tahun ini, yakni obligasi pemerintah (ORI atau sukuk) dan properti.

"Pertimbangannya [memilih obligasi pemerintah] adalah kondisi saat ini yang masih uncertainty [diliputi ketidakpastian] dan juga memberikan imbal hasil yang cukup bagus," jelas Arief kepada CNBC Indonesia, Rabu (2/2).

Kemudian, Arief menjelaskan, properti juga bisa menjadi pilihan karena kebutuhan 'papan' diprediksi meningkat. "Namun, ekonomi belum tentu recover [pulih] secara keseluruhan," pungkasnya.

Memang, Tim Riset CNBC Indonesia menilai, sektor properti dan konstruksi--yang sensitif terhadap kondisi ekonomi--berpotensi akan diuntungkan dengan pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat pada tahun ini.

Kebijakan pelonggaran LTV 0% yang masih diberlakukan juga menjadi katalis positif untuk sektor properti.

Hanya saja, pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya terkendali akan tetap menjadi backdrop atau sentimen negatif bagi pasar dan berpotensi mengganggu pemulihan yang terjadi sejak tahun lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(adf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular