Rupiah Sepekan

Dolar AS Ngamuk, Rupiah Loyo-loyonya

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
29 January 2022 12:52
Gubernur BI Perry Warjiyo, pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Januari 2022 Cakupan Tahunan. (Tangkapan Layar Youtube BI)
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo, pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Januari 2022 Cakupan Tahunan. (Tangkapan Layar Youtube BI)

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, kenaikan Federal Funds Rate (FFR) kemungkinan bisa sampai 50 basis poin (bps) di Maret mendatang.

"Berkaitan dengan FFR, kami ukur tahun ini adalah 4 kali kenaikan. Yang jelas Maret, kemungkinan 25 bps itu sangat besar, atau mungkin bisa 0,5%," ujar Perry dalam raker komisi XI DPR RI, Kamis (27/1/2022).

Menurutnya, BI telah melakukan perhitungan respon yang akan diambil jika adanya kenaikan suku bunga acuan AS. Namun belum bisa disampaikan karena hal tersebut belum terjadi.

Meski demikian, ia memastikan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah karena kenaikan suku bunga AS akan diikuti dengan kenaikan yield US Treasury. Sehingga antisipasi tidak hanya dari kebijakan moneter tapi di mix dengan kebijakan fiskal.

"Berdasarkan bacaan itu kita ukur responnya apa. Dari BI kami merasakan dengan Menkeu, kenaikan FFR akan menaikkan US treasury. Kalau US treasury naik ya tentu saja dengan sendirinya ada juga kemungkinan probabilitas SBN naik. Tinggal bagaimana naiknya diukur secara baik," jelasnya.

Rupiah juga dimungkinkan tertekan akibat hal tersebut. BI juga memastikan akan terus menjaga stabilitas sistem keuangan terutama nilai tukar rupiah di saat banyaknya ancaman risiko yang muncul dari ketidakpastian global.

"Kami akan terus berkomitmen melakukan stabilitas nilai tukar rupiah," pungkasnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular