Mulai Balik Arah, tapi Masih Ada Bursa Asia yang Ambles

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
28 January 2022 16:48
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia ditutup bervariasi pada perdagangan Jumat (28/1/2022), di tengah masih volatilnya bursa saham Amerika Serikat (AS), karena investor masih bereaksi terhadap pernyataan bank sentral AS dan perilisan data awal pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal keempat tahun 2021.

Indeks Nikkei Jepang ditutup melonjak 2,09% ke level 26.717,34, KOSPI Korea Selatan melesat 1,87% ke 2.663,34, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat 0,52% ke posisi 6.645,51.

Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong ditutup ambles 1,08% ke level 23.550,08, Shanghai Composite China merosot 0,97% ke 3.361,44, dan Straits Times Singapura melemah 0,42% ke posisi 3.246,33.

Indeks Nikkei berhasil melonjak lebih dari 2%, karenda ditopang oleh saham teknologi di Jepang yang pulih dari koreksi dan ditutup melesat.

Saham produsen konsol game PlayStation yakni Sony Group melonjak 3,95%, sedangkan saham produsen mobil ternama di dunia yakni Toyota Motor melesat 3,42%, dan saham peritel fesyen ternama Jepang yakni Uniqlo Fast Retailing juga melompat 3,42%.

Sedangkan saham SoftBank Group melonjak 2,2%, setelah perseroan mengumumkan adanya transisi manajemen, di mana sang CEO, yakni Marcelo Claure akan keluar perusahaan setelah menjabat selama sembilan tahun.

Claure, yang juga CEO SoftBank Group International dan tangan kanan bos SoftBank Masayoshi Son, mengambil alih WeWork setelah sang pendiri yakni Adam Neumann mengundurkan diri.

Sementara itu, saham pemasok Apple di Asia sebagian besar menguat setelah raksasa teknologi itu berhasil mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 11% pada kuartal IV-2021.

Namun, Indeks Hang Seng ditutup ambles sekitar 1%, karena diperberat oleh saham sektor keuangan di kawasan tersebut. Sektor finansial di Hang Seng ambles 1,27%.

Beberapa bursa Asia berhasil ditutup cerah pada hari ini, di tengah meningkatnya volatilitas pasar saham AS, di mana pada perdagangan Kamis kemarin waktu AS, Wall Street kembali ditutup terkoreksi, karena diliputi oleh ketidakpastian.

Indeks Dow Jones ditutup turun tipis 0,02, S&P 500 melemah 0,54%, dan Nasdaq Composite ambruk 1,4%.

Pasar cenderung bereaksi negatif setelah rilis pernyataan rapat komite pengambil kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC) bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada hari Rabu waktu AS, yang siap meninggalkan era suku bunga nol.

Ketua The Fed, Jerome Powell meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih banyak pada tahun ini dari yang diperkirakan sebelumnya, di mana kenaikan suku bunga oleh The Fed dimulai pada Maret.

"Saya akan mengatakan bahwa komite berkeinginan untuk menaikkan suku bunga dana federal pada pertemuan Maret, dengan asumsi bahwa kondisinya sesuai untuk melakukannya," kata Powell kepada wartawan seusai rapat FOMC, Rabu (26/1/2022) waktu setempat.

Sementara itu dari data ekonomi, data awal pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam pada kuartal IV-2021 telah dirilis pada Kamis kemarin. Data awal Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal IV-2021 naik menjadi 6,9% dan menjadi yang tercepat dalam hampir empat dekade.

Di lain sisi, ketegangan geopolitik makin memanas, ketika Rusia terus membangun pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina dan para sekutu menghindari konflik di wilayah tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular