Bank Kakap RI Panen Laba Jumbo, IHSG Dibuka Cerah

Putra, CNBC Indonesia
28 January 2022 09:25
Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,11% di level 6.618,72 pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (28/1/2022).

IHSG lanjut menguat dengan apresiasi 0,20% di level 6.625,24 pada 09.10 WIB. Namun asing net sell tipis di pasar reguler sebesar Rp 23 miliar.

Saham BBRI dan BBNI menjadi saham paling diincar asing dengan net buy Rp 11 miliar dan Rp 5 miliar. Sedangkan saham yang dilepas asing ada BBCA dan BMRI sebesar Rp 12,5 miliar dan Rp 7,3 miliar.

Dari dalam negeri, musim rilis laporan keuangan untuk kinerja tahun 2021 dibuka manis setelah tiga bank besar Indonesia panen laba.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berhasil membuat kinerja positif pada tahun buku 2021. Laba BBNI 2021 tercatat Rp 10,89 triliun atau tumbuh 232,32% yoy, naik 3 kali lipat dari laba pada 2020.

Kemudian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih senilai Rp 28,02 triliun sepanjang 2021. Angka ini mengalami kenaikan 66,83% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 16,80 triliun.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kemarin juga melaporkan laba bersih sebesar Rp 31,4 triliun sepanjang 2021, tumbuh 15,8% year-on-year (YoY) dari laba bersih tahun 2021.

Bursa saham Asia cenderung bergerak variatif pagi ini. Indeks Nikkei Jepang dan Straits Times Singapura menguat masing-masing 2,07% dan 0,13%.

Namun indeks Shanghai Composite China dan Hang Seng Hong Kong keduanya melemah 0,60% dan 0,27%.

Sebenarnya ada kabar yang cukup menggembirakan datang dari Barat. Produk Domestik Bruto (PDB) yang menjadi indikator perekonomian negara AS tercatat tumbuh 6,9% quarter-on-quarter (qoq) pada kuartal IV-2021.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh 2,3% qoq dan jauh lebih tinggi dari perkiraan konsensus di 5,5% qoq.

Pertumbuhan ekonomi AS tersebut didasarkan pada pembacaan awal PDB dan masih mungkin direvisi baik ke atas maupun ke bawah.

Namun pertumbuhan ekonomi yang masih positif serta lebih tinggi dari perkiraan mengindikasikan bahwa ekonomi AS tetap kuat meski dilanda oleh gelombang varian Omicron yang menyebabkan kasus kembali melonjak tajam.

Hanya saja pertumbuhan ekonomi AS yang kuat tak mampu mendorong harga sahamnya untuk melesat. Justru yang terjadi sebaliknya.

Indeks Dow Jones ditutup melemah tipis 0,02% semalam. Sementara itu indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite keduanya ditutup di zona merah dengan koreksi masing-masing 0,54% dan 1,40%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular