
XL Caplok Link Net Rp 8,7 T Hingga Kinerja BMRI-BBCA

Jakarta, CNBC Indonesia - Terdapat berita akuisisi emiten dengan nilai triliunan rupiah yang akhirnya disepakati. Lainnya ada kinerja dua bank besar RI yang membukukan laba bersih melonjak tajam.
CNBC Indonesia telah merangkum tujuh peristiwa emiten pada perdagangan kemarin, Kamis (27/1/2022) untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini, Jumat (28/1/2022) dibuka.
1. Tok! XL (EXCL) Caplok Saham Link Net (LINK) dari Grup Lippo
Axiata Group Berhad (Axiata) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) resmi mengakuisisi 66,03% saham PT Link Net Tbk (LINK) dari Grup Lippo.
Hal ini disepakati berdasarkan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PJB) untuk secara bersama-sama melakukan pengambilalihan terhadap sejumlah 66,03% saham dengan hak suara yang telah disetor penuh dalam PT Link Net Tbk (Link Net) yang dimiliki oleh Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) dan PT First Media Tbk (FM).
Harga pembelian yang telah disepakati senilai Rp 4.800 per saham biasa pada Link Net atau sekitar Rp 8,72 triliun setara dengan sekitar RM2,55 miliar. Ini berarti bernilai sekitar Rp 13,21 triliun setara dengan sekitar RM3,86 miliar untuk 100,00% keseluruhan saham dengan hak suara yang telah disetor penuh dalam Link Net.
2. Sinar Mas Agro (SMAR) Terbitkan Obligasi Rp 1 T
Emiten perkebunan Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) bakal menerbitkan surat utang bertajuk Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Tahun 2022. Emisi obligasi ini memiliki nilai pokok Rp 1 triliun.
Emisi obligasi SMART tersebut merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan III SMART dengan nilai plafon hingga Rp 5 triliun. Tahap pertama dan kedua obligasi ini sudah diterbitkan tahun lalu dengan nilai pokok masing-masing Rp 1,5 triliun dan Rp 2,5 triliun.
Untuk penerbitan tahap ketiga kali ini, entitas usaha Sinar Mas Group di sektor perkebunan tersebut membaginya ke dalam tiga seri. Setiap seri memiliki nilai pokok, tenor dan kupon yang berbeda.
3. Gokil! Laba Bank Mandiri (BMRI) Tumbuh 66,83% Jadi Rp 28,02 T
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih senilai Rp 28,02 triliun sepanjang 2021. Angka ini mengalami kenaikan 66,83% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 16,80 triliun.
Sepanjang tahun lalu perusahaan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 8,86% secara tahunan, sedangkan secara kuartalan sebesar 2,8%.
Sektor yang menyumbang kredit paling besar adalah sektor korporasi dengan porsi 35,2%, lalu sektor komersial dengan porsi 16,5% dan sektor mikro sebesar 12,6%.
4. Laba Bersih BCA Naik 15,8% Jadi Rp 31,4 T Pada 2021
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kemarin melaporkan laba bersih sebesar Rp 31,4 triliun sepanjang 2021, tumbuh 15,8% year-on-year (YoY) dari laba bersih tahun 2020.
"Menurut Bapak Jahja [Dirut BCA], kami mengapresiasi upaya pemerintah dalam mengendalikan pandemi dan memberikan paket stimulus. BCA mendukung momentum pemulihan ekonomi," ujar EVP Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA Hera F Haryn dalam konferensi pers, Kamis (27/1/2022).
BCA dan entitas anak menutup tahun 2021 dengan total kredit yang tumbuh 8,2% yoy, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional.
5. OJK: Dalam Pipeline Ada 75 Penawaran Umum Senilai Rp 31,84 T
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, animo perusahaan untuk mencari pendanaan dari pasar modal terus meningkat meski di masa pandemi. Tren ini diharapkan terus meningkat pada tahun ini.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, sampai 25 Januari 2022, telah terdapat 7 penawaran umum (saham dan obligasi) dengan nilai penawaran Rp 4,9 triliun.
"Saat ini terdapat 75 penawaran umum dalam proses pipeline dengan nilai total kita perkirakan Rp 31,84 triliun," ujarnya dalam raker bersama Komisi XI DPR-RI, Kamis (27/1/2022).
6. Inti Agri (IIKP) Bakal Didepak BEI, ASABRI Punya 12,32% Saham
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan saham PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) berpotensi didepak dari bursa alias delisting.
BEI mengungkapkan, masa suspensi saham PT Inti Agri Resources Tbk telah mencapai 24 bulan pada tanggal 23 Januari 2022.
7. Smartfren (FREN) Bantah Rencana Caplok DANA
Emiten telekomunikasi Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) buka suara perihal kabar sebelumnya yang menyebutkan bakal mengakuisisi perusahaan dompet digital milik Grup Emtek, DANA.
"Perseroan tidak memiliki rencana untuk mengambil alih atau mengakuisisi DANA," kata Direktur FREN, Antony Susilo, dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (27/1/2022).
Antony menambahkan, perseroan akan senantiasa tunduk dan taat pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya ketentuan dan peraturan di bidang pasar modal yang terkait dengan rencana maupun aksi korporasi pengambilalihan saham.
(mon/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! XL Axiata-Link Net Garap Fixed Broadband & FMC Bersama