
Target Kredit BMRI Tumbuh di Atas 8%, Lampaui Industri Nih!

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan pertumbuhan kredit lebih agresif di tahun ini ketimbang dengan tahun sebelumnya, yakni di atas 8%. Optimisme ini sejalan dengan pertumbuhan di sektor ekonomi sejak 2021 lalu yang terus membaik dibandingkan dengan tahun sebelumnya sehingga di 2022 diprediksi akan berlanjut.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawa Junaidi mengatakan dengan pertumbuhan kredit hingga 8,9% di 2021 lalu, makan tahun ini akan lebih meningkat terutama karena proyeksi pertumbuhan ekonomi akan ada di angka 5,2% yang lebih tinggi dibanding 2021 yang diproyeksikan bisa di atas 3% saja.
"Tetapi kalau secara RBB [rencana bisnis bank] 2022 kalau kita lihat pertumbuhan diperkirakan akan berada 5,2% GDP nasional kami melihat ada peluang lebih baik dibanding 2021. Konsolidasi 8,9% kita melihat saat ini 2022 masih terbuka terus tumbuh berdasarkan sektor yang sudah kita biayai di 2021 ini termasuk yang sudah mulai pulih di 2022 ke depan," kata Darmawan dalam paparan kinerja Bank Mandiri full year 2021, Kamis (27/1/2022).
Lebih lanjut, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan optimisme ini juga didukung dengan kebijakna pemerintah untuk vaksinasi yang hari ini sudha 66% vaksin pertama dan 44% vaksin kedua. Sehingga perusahan yakin kekebalan komunal mulai terjadi.
Di samping itu, leading indcator semakin baik di 2021, PMI Indeks di level 53,5% ayng jauh lebh baik dibanding 2020. Indeks lain seperti indeks kepercayaan konsumen juga meningkat 118,3% naik signifikan dibanding 2020.
"Dengan kondisi makro Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan kredit ke depan akan ada di angka lebih dair 8%. Dalam mencapai target tersebut kami berkomitmen terus ekspansi secara prudent tentu tetap perhatikan kapasitas dan kapabilitas masing-masing segmen. Value chain potensi region jadi andalan kami tumbuh sustain dan sehat," terang dia di kesempatan yang sama.
Untuk diketahui, sepanjang 2021 lalu Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit 8,86% secara YoY menjadi Rp 1.050,16 triliun lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit Industri sebesar 5,2% YoY.
Berdasarkan sektor, kredit korporasi menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan dengan realisasi mencapai Rp 370 triliun atau tumbuh sebesar 8% YoY secara konsolidasi. Sementara itu, kredit komersial mencatat pertumbuhan tertinggi di tahun 2021 sebesar 9,7% secara YoY menjadi sebesar Rp 174 triliun.
(mon)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Baru 2 Bulan Berjalan, Penyaluran KUR BMRI Tembus Rp 6,7 T