
Duit Bank Mandiri (BMRI) Banyak, Bukan Ga Mungkin Akuisisi!

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terbuka untuk rencana pertumbuhan perusahaan, baik secara organik maupun anorganik. Potensi untuk melakukan akuisisi bisnis baru masih terbuka, kendati bisnis saat ini dinilai masih memberikan potensi pertumbuhan yang baik.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan pihak perusahaan terus membahas mengenai pertumbuhan melalui akuisisi. Sebab saat ini dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR), Bank Mandiri memiliki kemampuan tersebut.
"Kembali lagi kita liat kondisi Bank Mandiri yang sangat baik dengan kinerja 2021 yang terus tumbuh. Tentunya kajian terus tumbuh tidak hanya organik, anorganik ada dalam pembahasan kami, apalagi kalau dilihat CAR Bank Mandri sangat sehat 19,6% yang tentunya kita ingin terjadi upaya maksimal dalam membukukan kinerja terbaik," kata Darmawan dalam paparan kinerja Bank Mandiri full year 2021, Kamis (27/1/2022).
"Apa ada upaya Bank Mandiri ke depan anorganik, kita belum bisa bicara karena dari apa yang kita miliki masih terus beri pertumbuhan buat Mandiri," lanjutnya.
Dia menjelaskan, saat ini penetrasi perusahaan ke pasar masih menyasar sektor-sektor berdasarkan wilayah. Sebab, tiap-tiap wilayah memiliki sumber pertumbuhan berbeda.
Contohnya, lanjut dia, potensi pertumbuhan terbesar saat ini ada di wilayah Sulawesi dengan pertambangan dan perdagangan. Ini berbeda dengan pertumbuhan di wilayah Sumtera yang lebih menyasar sektor perkebunan dan energi, sedangkan di Jawa lebih pada konsumer.
"Pertumbuhan kredit konsolidasi 8,9% kita melihat saat ini 2022 masih terbuka terus tumbuh berdasarkan sektor yang sudah kita biayai di 2021 ini termasuk yang sudah mulai pulih di 2022 ke depan. Ini organik," terang dia.
Untuk diketahui, sepanjang 2021 lalu Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit 8,86% secara YoY menjadi Rp 1.050,16 triliun lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit Industri sebesar 5,2% YoY.
Berdasarkan sektor, kredit korporasi menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan dengan realisasi mencapai Rp 370 triliun atau tumbuh sebesar 8% YoY secara konsolidasi. Sementara itu, kredit komersial mencatat pertumbuhan tertinggi di tahun 2021 sebesar 9,7% secara YoY menjadi sebesar Rp 174 triliun.
(mon)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! Laba Bank Mandiri (BMRI) Tumbuh 66,83% Jadi Rp 28,02 T