
Info Aja... Harga Sawit Rekor Tertinggi Sepanjang Masa!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) mencetak rekor tertinggi hari ini, Kamis (27/1/2022) setelah sempat turun kemarin.
Menurut data Refinitiv, kontrak berjangka CPO di Bursa Malaysia Derivatives menguat 1,82% atau naik 97 poin ke posisi MYR 5.426/ton. Bahkan, harga CPO hari ini mencetak rekor baru dan menjadi titik tertinggi sejak 1980.
Kontrak minyak sawit acuan untuk pengiriman April di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 1,50% menjadi MYR 5.409/ton (US$ 1.287,55) di awal perdagangan. Kontrak mencatat kenaikan 1,78% semalam karena harga minyak mentah melonjak karena ketatnya pasokan dan meningkatnya kekhawatiran geopolitik Rusia dan Ukraina.
Menurut analis Reuters, harga CPO dapat menguji titik resistance di MYR 5.484/ton, apabila harga CPO hari ini dapat menembus di atas titik resistance, artinya harga CPO bisa saja terus melambung ke kisaran MYR 5.558 - 5.608/ton.
![]() |
Namun, apabila harga CPO menembus ke bawah titik support di MYR 5.366/ton, maka ada peluang untuk turun ke kisaran MYR 5.247- 5.292/ton. Ke depan, harga CPO hari bisa terus melonjak karena harga minyak kedelai dan minyak jagung naik. Prediksi harga CPO akan melonjak hingga MYR 5.484/ton hari ini.
Minyak sawit di pasar minyak nabati Eropa juga naik kemarin menyusul minyak sawit berjangka Malaysia yang naik dan adanya kecemasan tentang pasokan yang ketat akibat ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Permintaan harga minyak sawit sebanyak $10 dan $47,50/ton lebih tinggi setelah minyak sawit berjangka Malaysia ditutup, harganya naik antara MYR 37 dan 55/ton.
Sementara itu, pemintaan minyak sawit di India masih belum kembali di tingkat sebelum pandemi Covid-19, dengan impor pada periode November 2021 lebih rendah 13% (year-on-year/yoy). RHB Investmen Bank Bhd asal Malaysia mengatakan bahwa pemerintah India telah mengambil langkah-langkah untuk menekan inflasi, seperti mengurangi bea masuk, memberlakukan batas penyimpanan stok minyak.
Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC) memperkirakan impor minyak sawit India akan turun 5% tahun ini menjadi 8,2 juta ton. Alasan utamanya karena harga CPO yang tinggi.
Asal tahu saja, pohon kelapa sawit berasa dari Afrika Barat di mana ia tumbuh di alam liar hingga ketinggian lebih dari 60 kaki (18,3 meter). Kelapa sawit diperkenalkan ke Malaysia oleh Inggris dan ke Indonesia oleh Belanda pada pertengahan 1800-an dan pertama kali ditanam sebagai pohon hias.
Minyak kelapa sawit digunakan dalam berbagai macam produk makanan dan rumah tangga, mulai dari biscuit, es krim, cokelat, hingga sabun dan kosmetik, serta bahan bakar nabati. Malaysia dan Indonesia menyumbang sekitar 90% dari produksi minyak sawit global, sementara India, Cina, Indonesia, dan Eropa merupakan konsumen utama. Sementara itu, Malaysia memproduksi sekitar 5 juta ton minyak sawit pada tahun 2020, artinya 6% dari total global dan sisanya dari Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Komoditas Lain Bergerak Variatif, Reli Harga CPO Terhenti