
Benarkah RI Bisa Bernasib Sama Dengan Brasil? Cek Faktanya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengingatkan jangan sampai Indonesia bernasib sama dengan Brasil.
Wejangan ini ia berikan saat memberikan kuliah umum bertajuk "Efektivitas Penanganan Hukum & Ekonomi Dalam Kasus Mega Korupsi" di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, Rabu (26/1/2022).
Dalam kuliah umum tersebut ia mengkritisi peran anak muda, jangan sampai apa yang terjadi di Brasil dirasakan oleh Indonesia.
"Tidak ada investasi di anak muda Brasil, tidak ada investasi di research and development (R&D), tidak ada perbaikan di teknologi manufaktur. Akhirnya apa? Pertumbuhan ekonomi Brasil menurun dan akhirnya tertinggal," terang Menteri BUMN Erick Thohir.
Erik juga menyebut perkembangan ekonomi saat ini tidak lagi mengandalkan sumber daya alam dan pasarnya saja, tapi pengetahuan akan base economic.
"Ketika kita bicara knowledge base economic, kemudian kita di BUMN tidak punya visi dan keilmuan R&D serta teknologi, akhirnya kita akan bernasib sama dengan Brasil," tandas Erick.
Lalu apakah tudingan Menteri BUMN tersebut nyata dengan kondisi aktual yang terjadi dan fakta apa saja yang memberatkannya?
Brasil dan Indonesia memiliki demografis yang mirip
Sama seperti Indonesia, Brasil juga memiliki populasi yang cukup beragam, terdiri dari banyak ras dan kelompok etnis. Secara umum, orang etnis utama Brasil dapat melacak asal-usulnya pada tiga rumpun utama Eropa, Amerindian, dan Afrika. Secara historis, Brasil telah mengalami banyak percampuran etnis dan ras dan juga asimilasi budaya.
Jumlah populasi juga tidak terlalu jauh berbeda. Brasil tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-6 di dunia (214 juta penduduk), sedangkan Indonesia berada di peringkat empat dengan 270 juta penduduk.
Kedua negara juga memiliki banyak penduduk muda, dengan umur tengah (median age) penduduk Brasil berada di angka 32,4 tahun (31,5 untuk pria dan 33,3 untuk wanita), sedangkan umur tengah penduduk Indonesia berada di angka 30,2 tahun.
Besaran ekonomi
Kedua negara ini memang merupakan ekonomi terbesar di regional masing-masing. Brasil yang memiliki luas area terbesar dan penduduk terbanyak di Amerika Selatan tercatat memiliki ekonomi paling besar juga dengan produk domestik bruto (PDB) tahun 2021 lalu berada di angka US$ 1,64 triliun, berdasarkan perkiraan IMF.
Sementara itu Indonesia juga negara dengan luas, jumlah penduduk dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan IMF memperkirakan PDB 2021 berada di angka US$ 1,15 triliun.
Sedangkan untuk PDB per kapita, Brasil juga masih lebih unggul yakni berada di angka US$ 7.741 per kapita, sedangkan Indonesia US$ 4.224 per kapita.
Alhasil keduanya sama-sama digolongkan menjadi negara pasar berkembang (emerging market) dan karena memiliki besaran ekonomi yang signifikan, kedua negara ini juga termasuk dalam forum G20.
Sama-sama bergantung pada sumber daya alam
Brasil adalah salah satu raksasa di dunia pertambangan, pertanian, dan manufaktur. Negara Amerika Latin tersebut tercatat sebagai produsen terkemuka sejumlah mineral, termasuk bijih besi, timah, bauksit (bijih aluminium), mangan, emas, kuarsa, dan berlian, dan mengekspor sejumlah besar baja.
Brasil telah menjadi produsen kopi terbesar di dunia selama 150 tahun terakhir. Selain itu Brasil juga merupakan produsen utama jeruk, singkong (ubi kayu), gula, kedelai, dan daging sapi.
Tiga komoditas ekspor utama Brasil termasuk minyak bumi mentah (crude petroleum), bijih besi dan kedelai.
Sama dengan Brasil, ekonomi Indonesia juga masih bergantung banyak pada sumber daya alam termasuk di antaranya batu bara, logam mineral seperti nikel dan lainnya hingga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).