Smartfren (FREN) Bantah Rencana Caplok DANA

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Kamis, 27/01/2022 10:29 WIB
Foto: detikFoto/Agung Pambudhy

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten telekomunikasi Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) buka suara perihal kabar yang sebelumnya yang menyebutkan bakal mengakuisisi perusahaan dompet digital milik Grup Emtek, DANA.

"Perseroan tidak memiliki rencana untuk mengambil alih atau mengakuisisi DANA," kata Direktur FREN, Antony Susilo, dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (27/1/2022).


Antony menambahkan, perseroan akan senantiasa tunduk dan taat pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya ketentuan dan peraturan di bidang pasar modal yang terkait dengan rencana maupun aksi korporasi pengambil alihan saham.

Menurutnya, kolaborasi dengan DANA sebelumnya memang sudah dilakukan perseroan dengan terkoneksinya DANA dengan aplikasi mySF untuk memudahkan pengguna membeli produk Smartfren. Namun, sampai saat ini belum ada terkait rencana mengakuisisi perusahaan dompet digital itu.

"Melalui kerja sama strategis ini, Smartfren dan DANA berharap akan bisa sama-sama merangkul generasi digital serta milenial yang mengutamakan transaksi keuangan cashless," katanya.

Sebelumnya Grup Sinarmas dikabarkan akan mengumumkan akuisisi dompet digital DANA yang dimiliki Grup Elang Mahkota Teknologi (Emtek).

Kabar itu menyebutkan, akuisisi ini bakal dilakukan melalui salah satu entitas Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang akan diumumkan dalam waktu dekat. Akuisisi tersebut juga memungkinkan bakal masuknya Alibaba sebagai investor baru ke emiten telekomunikasi tersebut.

Isu Grup Sinarmas mau mengakuisisi ini telah bergulir sejak Agustus 2021 lalu. Kala itu, Sinarmas dikabarkan sedang dalam proses untuk mengakuisisi perusahaan dompet digital DANA.

DANA didirikan pada 2018, investor utamanya adalah PT Elang Sejahtera Mandiri dengan kepemilikan 49%. Elang Sejahtera Mandiri merupakan anak usaha dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Sisanya, 45% dimiliki oleh Ant Financial melalui API Investment Limited.


(sys)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Masih Panas, Bisnis Packaging Kertas Bersiap Antisipasi