Analisis Teknikal

Waspada! IHSG Bisa Memasuki Support 6.400!

Putra, CNBC Indonesia
25 January 2022 13:05
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkapar tak berdaya di zona merah dengan pelemahan signifikan pada sesi I perdagangan Selasa (25/1/2022).

IHSG ditutup anjlok 1,47% di level 6.557.31 hingga istirahat siang ini. Indeks konsisten bergerak di zona merah dengan pelemahan yang terus tereskalasi.

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 7,32 triliun. Asing pun mulai kabur dari bursa saham domestik dengan net sell di pasar reguler mencapai Rp 173 miliar.

Hanya 112 saham yang selamat dari koreksi dan menguat, 122 saham stagnan dan 434 sahan mengalami pelemahan.

Pergerakan IHSG mengekor indeks saham kawasan Asia yang juga terbenam di zona merah dengan Nikkei Jepang yang ambles 2,11% meskipun semalam Wall Street rebound.

Jelang pertemuan The Fed yang digelar mulai malam nanti, pasar negara berkembang terguncang. Aliran dana asing keluar karena mengantisipasi pengetatan moneter yang dilakukan oleh bank sentral AS.

Goldman Sachs memproyeksikan kenaikan sebanyak 4 kali tahun ini. Namun, bank investasi ini melihat ada risiko bahwa kenaikan suku bunga akan lebih banyak dari itu karena lonjakan inflasi.

Investor berfokus pada perkembangan pandemi Covid-19 di Tanah Air, di mana kasus infeksi harian Covid-19 meningkat hampir 10x sejak awal tahun. Per 24 Januari angka kasus harian Covid-19 Indonesia tercatat 2.927 orang.

Biang keladi kenaikan kasus harian Covid-19 Indonesia adalah Omicron. Hingga saat ini secara kumulatif, ada 1.170 kasus konfirmasi Omicron ditemukan di Indonesia.

Kecemasan investor adalah pemerintah akan kembali menarik rem darurat sewaktu-waktu jika kasus Covid-19 meledak dan menjadi sentiment negatif bagi aset berisiko seperti saham.

Setelah ambles dalam di sesi I, bagaimana arah pergerakan IHSG di sesi II? Berikut ulasan teknikalnya.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode waktu jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Mengacu pada penutupan sesi I, IHSG sudah berada di dekat level supportnya di 6.555. Sedangkan level resisten terdekat di 6.638.

Apabila melihat indikator Relative Strength Index (RSI), terjadi penguatan momentum jual IHSG yang terindikasi dari penurunan RSI menjadi 33,22.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Jika menggunakan patokan ini maka IHSG sudah hampir berada di level jenuh jualnya.

Apabila menggunakan indikator teknikal lain yakni Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 dan garis EMA 26 sudah membentuk pola melebar (divergen) dengan bar histogram di area negatif.

Di sesi II, IHSG berpotensi menguji level supportnya di 6.555 apabila level ini tertembus IHSG berpeluang melanjutkan koreksi ke level 6.480. Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular