Analisis

Cek! Di Tengah Kelamnya IHSG, 4 Saham Ini Masih Uptrend

Tim Riset, CNBC Indonesia
24 January 2022 13:18
Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak empat saham diketahui masih berada pada tren naik atau uptrend, di tengah kelamnya pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin (24/1/2022). Simak analisis yang dirangkum Tim Riset CNBC Indonesia berikut ini. 

1. PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP)

BCAPFoto: putra
BCAP


Saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) tercatat naik signifikan sebesar 35% dalam dua hari perdagangan terakhir. Harga saham BCAP ditutup menguat 28% di level Rp 69/unit di sesi I.

Secara teknikal dengan time frame per jam (hourly) saham BCAP sudah tembus ke atas level resistennya di 66 jika mengacu pada indikator Bollinger Band (BB).

Secara momentum BCAP juga sudah berada di level jenuh belinya (overbought) jika menggunakan indikator Relative Strength Index (RSI) dengan level jenuh jual (oversold) di 30-20 dan jenuh beli (overbought) di 70-80. Saat ini RSI BCAP berada di 87,40.

Jika melihat pola candle-nya tampak long legged dojji yang bisa menjadi pertanda reversal yang mengindikasikan adanya pola pembalikan arah menjadi downtrend karena biasanya pola candle tersebut menjadi pertanda sebuah trend dari suatu saham.

Di sesi II saham BCAP berpeluang menguji level 66 dan selanjutnya 60.

2. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)

ENRGFoto: putra
ENRG

Saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) ditutup menguat 5,7% di sesi I perdagangan hari ini di level Rp 111/unit. Namun harga saham ENRG sudah uptrend sejak 18 Januari 2022.

Secara teknikal dengan time frame per jam (hourly) saham ENRG sudah tembus level resistennya di 109 jika mengacu pada indikator Bollinger Band (BB).

Secara momentum ENRG juga sudah berada di level jenuh belinya (overbought) jika menggunakan indikator Relative Strength Index (RSI) dengan level jenuh jual (oversold) di 30-20 dan jenuh beli (overbought) di 70-80. Saat ini RSI ENRG berada di 77,86.

Jika menggunakan indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) garis EMA 12 yang tadinya akan memotong garis EMA 26 justru membentuk pola melebar (divergen). Terjadi kenaikan pada bar histogramnya.

Saham ENRG masih memiliki peluang kenaikan terbatas setidaknya menguji level resisten selanjutnya di 117.

3. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)

BRMSFoto: putra
BRMS

Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) cenderung uptrend sejak awal pekan lalu. Dalam sepekan terakhir saham BRMS sudah memberikan cuan hampir 25%. Di sesi I, saham BRMS naik 4,13% di level Rp 126/unit.

Secara teknikal dengan time frame per jam (hourly) saat ini saham BRMS berada tepat di level resistennya di 126 jika mengacu pada indikator Bollinger Band (BB).

Secara momentum BRMS juga sudah berada di level jenuh belinya (overbought) jika menggunakan indikator Relative Strength Index (RSI) dengan level jenuh jual (oversold) di 30-20 dan jenuh beli (overbought) di 70-80.

Saat ini RSI BRMS berada di 90,21. Hal ini juga menunjukkan momentum beli yang kuat dalam beberapa waktu terakhir.

Jika menggunakan indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) garis EMA 12 juga membentuk pola divergen dengan garis EMA 26.

Namun secara candle terbentuk pola hammer yang bisa menjadi salah satu indikator berakhirnya uptrend harga saham BRMS. Di sesi kedua BRMS berpeluang menguji level support terdekat di 121.

4. PT Indika Energy Tbk (INDY)

INDYFoto: putra
INDY

Harga saham emiten batu bara PT Indika Energy Tbk (INDY) ditutup menguat 16,7% di level Rp 1.850/unit di sesi I perdagangan hari ini. Dengan penguatan tersebut saham INDY mengakhiri periode sideways-nya sejak awal November tahun lalu.

Secara teknikal dengan time frame per jam (hourly) saat ini saham INDY berada di atas level resistennya di 1.808 jika mengacu pada indikator Bollinger Band (BB).

Secara momentum, INDY juga sudah berada di level jenuh belinya (overbought) jika menggunakan indikator Relative Strength Index (RSI) dengan level jenuh jual (oversold) di 30-20 dan jenuh beli (overbought) di 70-80. Saat ini RSI INDY berada di 83,16.

Jika menggunakan indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) garis EMA 12 juga membentuk pola pola divergen dengan garis EMA 26.

Secara teknikal ruang penguatan saham INDY masih terbuka, namun kecenderungannya terbatas untuk sesi II. Hanya saja jika melihat time frame yang lebih panjang yaitu daily terdapat price gap di rentang 2.060-2.140.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular