Duh! Gegara Omicron, Kasus Covid RI Melonjak Gak Karuan
Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan pemburukan. Kasus harian infeksi Covid-19 naik berkali-kali lipat.
Pada Sabtu (22/1/2022), jumlah tambahan kasus baru infeksi Covid-19 tercatat sebanyak 3.205. Padahal, per 31 Desember 2021, kasus infeksi harian berada di 180.
Artinya, dalam kurun waktu tiga pekan terakhir, kasus Covid-19 di Tanah Air sudah naik sampai 17,8x. Memang ada peningkatan jumlah pasien yang sembuh dari 193 pada akhir tahun lalu menjadi 627 kemarin.
Sementara itu jumlah kasus kematian cenderung flat dan konsisten di bawah 10 orang per harinya.
Peningkatan kasus harian terjadi seiring dengan semakin merebaknya infeksi varian baru Omicron di dalam negeri.
Pada 16 Desember 2021, Kementerian Kesehatan melaporkan temuan 1 orang yang positif terjangkit varian Covid-19 Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada akhir November tahun lalu.
Hingga saat ini secara kumulatif ada 1.161 kasus konfirmasi Omicron ditemukan di Indonesia. Setelah ditelusuri, lebih banyak infeksi yang ditemukan akibat imported case yang mengindikasikan sumbernya lebih banyak dari luar negeri.
Kini dunia tengah dilanda gelombang ke-4 Covid-19. Kasus infeksi harian meningkat tajam sejak bulan November 2021.
Jika awal Desember lalu kasus infeksi harian mencapai 706 ribu di dunia, menginjak pekan keempat Januari ini, kasus infeksi harian sudah naik lebih dari 4x dan mencapai lebih dari 3 juta.
Di Indonesia varian Omicron telah merenggut korban jiwa. Ada dua orang pengidap Covid-19 varian Omicron yang dilaporkan meninggal dunia sejauh ini.
Berdasarkan penuturan pihak Kementerian Kesehatan, kedua korban jiwa tersebut merupakan lansia pria dan wanita, memiliki komorbid dan salah satunya belum divaksinasi.
Kenaikan kasus infeksi terutama yang disebabkan oleh varian Omicron ini diyakini menjadi pertanda bahwa puncak kasus sebentar lagi akan terjadi.
Berdasarkan prediksi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), puncak penyebaran Omicron akan terjadi 4 - 8 pekan ke depan atau sekitar Februari - Maret 2022.
Namun yang dikhawatirkan saat ini adalah kenaikan kasus akan diakibatkan oleh transmisi lokal sehingga kasus semakin merebak luas ke wilayah lain.
Untuk saat ini, respons pemerintah baru memperpanjang periode PPKM leveling untuk Jawa dan Bali. Kebijakan tersebut berlaku sejak 18 - 24 Januari 2022.
Secara terperinci saat ini ada 47 wilayah yang menerapkan PPKM Level I. Kemudian wilayah dengan status PPKM Level II ada 80 dan salah satunya adalah Jakarta. Kemudian untuk PPKM Level 3 ada di Kabupaten Pamekasan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)