Pelemahan IHSG Tipis sih, Tapi Asing Jualan Bank Jago (ARTO)

Putra, CNBC Indonesia
21 January 2022 09:28
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tipis 0,01% di level 6.626,35 pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (21/1/2022).

Pada 09.18 WIB, IHSG terkoreksi lebih dalam dengan pelemahan 0,11% di level 6.619,51. Namun asing tetap masuk ke pasar saham RI dengan net buy Rp 21 miliar di pasar reguler.

Saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Saham Semen Indonesia (SMGR) mencatat net buy Rp 6,3 miliar. Sedang saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencatat net buy Rp 5,4 miliar.

Saham yang paling banyak dilepas asing adalah saham PT Bankk Amar Indonesia Tbk (AMAR) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO). Net sell saham Bank Amar Indonesia (AMAR) sebesar Rp 15,5 miliar. Sementara, saham Bank Jago (ARTO) mencatatkan net sell dan Rp 2,7 miliar.

Mayoritas bursa saham Asia juga bergerak di zona merah hari ini. Indeks Nikkei 225 Jepang memimpin pelemahan dengan koreksi lebih dari 1%.

Bursa Asia yang merah tak terlepas dari kinerja indeks saham Wall Street semalam yang juga ambruk. Indeks Dow Jones turun 0,86%.

Kemudian indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite melemah masing-masing sebesar 1,15% dan 1,30%. Yield obligasi pemerintah AS masih tetap berada di level tertingginya.

Untuk yield obligasi tenor 2 tahun sudah berada di atas 1% yang mengindikasikan bahwa pasar mulai mengantisipasi pengetatan moneter yang dilakukan oleh the Fed.

Kemudian dari China, bank sentralnya (PBoC) justru melakukan tindakan yang berbeda. Kebijakan moneter dilonggarkan dengan menurunkan suku bunga acuan 1 tahun dan 5 tahun sebesar 10bps dan 5 bps.

Pelonggaran tersebut dikarenakan China sedang mengalami perlambatan ekonomi akibat kenaikan kasus Covid-19, kenaikan harga bahan baku hingga perlambatan sektor properti.

Dari dalam negeri kemarin BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 3,5%. Namun BI memulai langkah normalisasi dengan menaikkan GWM rupiah untuk bank konvensional, komersial dan syariah mulai Maret 2022.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular