
Indonesia Buka Ekspor Batu Bara, Harga Ambles Nyaris 4%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara turun lumayan dalam. Pasokan dari Indonesia yang terus masuk ke pasar dunia membuat lonjakan harga si batu hitam reda.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 206,1/ton. Ambles 3,8% dari posisi hari sebelumnya.
Koreksi ini membuat harga batu bara sah turun tiga beruntun. Selama tiga hari tersebut, harga anjlok 5,02%.
Perkembangan dari Indonesia sepertinya masih menjadi warna dominan penentu harga batu bara. Awal bulan ini, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor batu bara karena stok di pembangkit listrik nasional yang kritis. Kebijakan ini rencananya diberlakukan selama sebulan.
Namun kemudian pemerintah ternyata mengizinkan ekspor, dengan syarat perusahaan produsen batu bara sudah memenuhi kewajiban pemenuhan kebutuhan domestik (Domestic Market Obligation/DMO). Perkembangan ini membuat keran ekspor batu bara menjadi terbuka.
Belum sampai sebulan, sudah 75 kapal pengangkut batu bara yang berangkat ekspor. Sebanyak 75 kapal itu adalah milik 139 perusahaan.
Adapun terdapat 12 kapal pengangkut batu bara yang belum memenuhi 100% DMO tetapi sudah mengirimkan surat untuk pengangkutan, maka dari itu ke 12 kapal tersebut akan dikenakan sanksi. Sementara itu juga terdapat sebanyak sembilan kapal dari trader yang juga diizinkan berangkat dengan alasan tidak memiliki kewajiban DMO 25%.
"Sudah mencabut (larangan ekspor) bagi beberapa kapal berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas," ungkap Ridwan Djamaluddin, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Awalnya, harga batu bara sempat 'terbang' karena aturan larangan ekspor tersebut. Misalnya pada periode 4-6 Januari 2022, harga melambung 18,85%. Kemudian pada 12-17 Januari 2022 harga meroket 29,09%.
Maklum, Indonesia adalah eksportir batu bara terbesar dunia. Saat tidak ada pasokan dari Indonesia, pasar batu bara dunia akan terasa hampa sehingga harga terdongkrak. Jadi ketika suplai batu bara Indonesia berangsur-angsur mulai masuk, harga pun mulai 'jinak'.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu
