Analisis Teknikal

Mood IHSG Cerah di Sesi Pertama, Bisa Lanjut NIh di Sesi Dua

Putra, CNBC Indonesia
Kamis, 20/01/2022 13:05 WIB
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,59% pada sesi I perdagangan Kamis (20/1/2022).

Indeks konsisten bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan hari ini, meskipun sempat terkoreksi tipis di awal-awal.

Indeks dibuka menguat 0,2% lebih di level 6.607,8. Indeks menyentuh level tertingginya di 6.636,2 dan level terendah di 6.587,77.


Sebanyak 278 saham menguat, 230 saham melemah dan 155 stagnan. Perdagangan cukup ramai yang tercermin dari nilai transaksi mencapai Rp 7,28 triliun hingga istirahat siang.

Asing juga terpantau masih memborong saham-saham domestik dengan net buy mencapai Rp 181,42 miliar di pasar reguler.

Semalam Wall Street kembali ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial dan S&P 500 masing-masing melemah 0,96% dan 0,97%. Sedangkan Nasdaq Composite ambles 1,15%.

Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sempat menyentuh 1,90% sebelum akhirnya turun ke level 1,84%.

Jelang digelarnya rapat anggota pengambil kebijakan the Fed (FOMC) akhir bulan ini, pasar mulai mengantisipasi bahwa bank sentral AS akan lebih agresif dalam melakukan normalisasi kebijakan.

Seperti sebelumnya, perkembangan kasus Covid-19, terutama di Tanah Air, masih menjadi hal terus diperhatikan pelaku pasar. Pasalnya, apabila kasus Covid-19 kembali meninggi, maka akan berpotensi mengganggu proses pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.

Pada Rabu kemarin, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 1.745 kasus. Dus, total kasus konfirmasi mencapai 4.275.528 kasus.

Sejak awal tahun ini, memang telah terjadi tren kenaikan kasus harian Covid-19. Setidaknya sejak 11 Januari 2022, kasus harian Covid-19 tidak pernah lebih rendah dari 600 kasus.

Terakhir kali angka kasus harian Covid-19 berada di atas 1.745 kasus (per Rabu kemarin) adalah pada sekitar 3 bulan lalu atau tepatnya 29 September 2021 (1.954 kasus).

Mayoritas bursa saham Asia bergerak di zona hijau hingga siang ini. Indeks Hang Seng Hong Kong memimpin penguatan dengan apresiasi 2,52%.

Untuk melihat arah pergerakan IHSG di sesi II, berikut analisis teknikal Tim Riset CNBC Indonesia.

Analisis Teknikal

Foto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat posisi penutupan sesi I, IHSG bergerak mendekati level resisten terdekatnya di 6.645. Sedangkan untuk level support IHSG berada di 6.613.

Apabila melihat indikator Relative Strength Index (RSI), saat ini IHSG berada di area 52,53, masih belum menunjukkan level jenuh beli maupun jenuh jualnya.

Namun tren cenderung meningkat mengindikasikan adanya tekanan beli yang meningkat. Sebagai informasi, indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Apabila menggunakan indikator teknikal lain yakni Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 sudah memotong garis EMA 26 dan membentuk pola divergen.

Di sisi lain bar histogram indikator MACD juga sudah berada di teritori positif. Hal ini menunjukkan adanya peluang IHSG untuk lanjut menguat di sesi II.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat