Jika Harga Minyak US$ 100/Barel, Sri Mulyani 'Cuan' Rp 14 T!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 January 2022 06:25
Infografis, APBN 2021 Tutup Buku Sri Mulyani Girang
Foto: Infografis/ APBN 2021 Tutup Buku Sri Mulyani Girang/ Edward Ricardo

Andai harga minyak benar-benar menyentuh US$ 100/barel, apa dampaknya buat Indonesia? Apakah Indonesia untung atau malah rugi?

Dari kacamata pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, kenaikan harga minyak akan membawa berkah. Dalam dokumen Nota Keuangan dan APBN 2022, setiap kenaikan harga minyak rata-rata US$ 1 dari asumsi akan berdampak positif (dengan catatan seluruh asumsi lainnya dianggap tetap atau ceteris paribus).

Belanja negara memang akan naik Rp 2,6 triliun tetapi pendapatan negara naik lebih tinggi yaitu Rp 3 triliun. Dengan demikian secara neto ada 'keuntungan' Rp 400 miliar.

Asumsi harga minyak dalam APBN 2022 adalah US$ 63/barel. Kalau rata-rata harga minyak sepanjang tahun ini bisa US$ 100/barel, maka ada selisih US$ 37.

Kalau setiap kenaikan US$ 1 bisa menambah pundi-pundi kas negara sebesar Rp 400 miliar, maka selisih US$ 37 akan membuat APBN yang dikelola Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati 'cuan' Rp 14,8 triliun. Bukan jumlah yang sedikit.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular