
Harga Batu Bara Mulai Jinak, Terima Kasih Indonesia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara turun lagi. Pasokan dari Indonesia yang mulai masuk ke pasar dunia membuat harga lebih terkendali.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 214,25/ton. Turun 0,3% dari posisi hari sebelumnya.
Koreksi ini membuat harga si batu hitam turun dua hari beruntun. Dalam dua hari tersebut, harga berkurang 1,27%.
Dinamika dari Indonesia sepertinya masih menjadi sentimen penggerak harga batu bara. Awal bulan ini, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor batu bara karena stok di pembangkit listrik sudah kritis. Larangan ekspor ini berlaku selama sebulan.
Meski larangan belum dicabut, masih berlaku, tetapi bukan berarti keran ekspor ditutup total. Bagi perusahaan yang sudah memenuhi kewajiban, terutama pemenuhan kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO), maka izin ekspor akan diberikan.
Kemarin, Kementerian Perdagangan mencatat ada 48 kapal yang mewakili 29 perusahaan tambang yang sudah mendapat izin ekspor. Perusahaan-perusahaan tersebut sudah memenuhi kewajiban DMO, sehingga siap untuk berlayar.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menerbitkan pencabutan izin ekspor kepada tujuh perusahaan dan sembilan kapal per 17 Januari 2022. Secara total, pemerintah sudah memberikan izin ekspor kepada 14 perusahaan dan 27 kapal.
Beberapa waktu lalu, saat ekspor batu bara benar-benar berhenti, harga sempat melambung tinggi. Harga batu bara naik tanpa henti pada 12-17 Januari 2022. Selama periode tersebut, harga melesat 29,09%.
Indonesia memang memainkan peran penting dalam pembentukan harga batu bara. Sebab, Indonesia adalah eksportir batu bara terbesar dunia. Saat tidak ada pasokan dari Indonesia, pasar batu bara dunia akan terasa hampa sehingga harga terdongkrak.
Jadi ketika suplai batu bara Indonesia berangsur-angsur mulai masuk, harga pun mulai 'jinak'. Sebegitu besarnya peran Indonesia di pasar batu bara. Lewat batu bara, Indonesia bisa men-skakmat dunia.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu
