
Investor Asing Rajin Net Buy, Tapi IHSG Gugur

Pasar modal domestik diperkirakan akan diuntungkan oleh berbagai macan krisis yang melanda Negeri Panda termasuk ketidakpastian yang membayangi saham perusahaan teknologi dan internet China yang dapat menciptakan peluang bagi pencatatan perusahaan Indonesia baru di sektor teknologi, dengan beberapa nama besar yang sudah mapan diharapkan akan masuk ke pasar publik pada tahun 2022.
Perusahaan manajemen aset multinasional asal Inggris, Schroders, dalam laporan bertajuk Equity Outlook 2022 menyebutkan mega IPO perusahaan teknologi Indonesia dapat menarik lebih banyak alokasi ulang dari sektor internet di China karena masalah regulasi terus membebani persaingan.
"India adalah penerima manfaat yang jelas dari ketidakpastian China dengan latar belakang peraturan yang lebih kondusif, pemulihan pendapatan perusahaan, serta banyak IPO," tulis Schroders.
Meski pasar modal India memiliki potensi besar sebagai dermaga baru tempat investor berlabuh dari pengasingan dari atas saham raksasa teknologi dan internet China, Schroders mencatat bahwa perusahaan Indonesia memiliki keunggulan kompetitif lain, yakni harganya yang relatif lebih murah, setidaknya dilihat dari price-earnings ratio
"Valuasi [perusahaan India] tampaknya sangat tinggi sekarang dalam hal P/E sementara Indonesia juga menawarkan profil [perusahaan] yang sama seperti India dengan valuasi yang jauh lebih murah," tulis Schroders.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara seremoni pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2022 di Gedung BEI, Senin (3/1/2022) kemarin mengatakan berharap ada lebih banyak perusahaan teknologi unicorn masuk pasar modal Tanah Air di tahun ini.
Tahun lalu, BEI mencetak rekor baru raihan penawaran umum perdana saham terbesar di pasar modal melalui emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dengan emisi sebesar Rp 21,9 triliun.
Sementara itu pada tahun ini, beberapa perusahaan rintisan kelas kakap disebutkan berminat melakukan pencatatan dan mungkin saja akan memecahkan rekor penggalangan dana Bukalapak. Beberapa perusahaan internet seperti GoTo dan Traveloka mengaku siap untuk segera melantai ke pasar modal.
(fsd/fsd)[Gambas:Video CNBC]
