
Kapan Harga Minyak Bisa Tembus US$100/Barel?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia terkoreksi pada perdagangan pagi hari ini. Maklum, harga si emas hitam sudah naik gula-gilaan.
Pada Selasa (18/1/2022) pukul 0:19 WIB, harga minyak jenis light sweet atau West Texas Intermediate berada d US$ 84,13/barel. Turun 0,17% dari hari sebelumnya.
Sedangkan yang jenis brent harganya US$ 86,41/barel. Berkurang 0,08%.
Koreksi ini terjadi setelah harga minyak membukukan kenaikan yang luar biasa. Sejak akhir 2021 (year-to-date), harga light sweet dan brent melesat masing-masing 11,97% dan 11,16%.
Oleh karena itu, wajar kalau akan tiba saatnya harga minyak bakal turun. Sebab iming-iming cuan gede akan membuat kontrak minyak rentan mengalami tekanan jual. Ketika ini terjadi, jangan heran harga bakal turun.
Tahun ini, sepertinya harga minyak masih akan dalam tren menguat. Bahkan 'ramalan' harga minyak bisa menembus level US$ 100/barel sudah bermunculan.
"Dengan asumsi China tidak mengalami perlambatan ekonomi yang signifikan, virus corona varian omicron berubah menjadi omi-gone, dan terbatasnya kenaikan produksi OPEC+, maka tidak ada alasan untuk tidak melihat harga minyak brent bergerak ke atas US$ 100/barel pada kuartal I-2022. Mungkin bisa lebih cepat," papar Jeffrey Halley, Senior Market Analyst di OANDA, seperti diberitakan Reuters.
Morgan Stanley memperkirakan harga minyak bisa menyentuh kisaran US$ 90/barel pada kuartal III-2022. Stok yang terus menipis dan terbatasnya investasi migas baru akan membuat pasokan menjadi terbatas sehingga mengerek harga.
JPMorgan lebih berani dengan perkiraan harga minyak bisa menyentuh US$ 125/barel tahun ini. Tahun depan, harga diperkirakan bisa mencapai US$ 150/barel.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak