Sudah Naik Belasan Persen, Harga Minyak Kepleset

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 January 2022 08:40
Krisis bahan bakar minyak (BBM) di Inggris. (AP/Jon Super)
Foto: Krisis bahan bakar minyak (BBM) di Inggris. (AP/Jon Super)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak turun pada perdagangan pagi hari ini. Maklum, harga sebelumnya sudah 'terbang'.

Pada Jumat (14/1/2022) pukul 08:02 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 84,47/barel. Turun 0,24% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet atawa West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 82,12/barel. Berkurang 0,63%.

Koreksi ini terjadi setelah harga si emas hitam naik tajam. Dalam sepekan terakhir, harga brent dan light sweet naik masing-masing 2,79% dan 3,52% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga melesat 13,89% dan 15,6%.

So, wajar kalau akan datang saatnya harga minyak bakal turun. Sebab investor sudah mengantongi keuntungan sebesar itu, sayang kalau tidak segera dicairkan. Minyak pun terpapar tekanan jual sehingga harganya turun.

Halaman Selanjutnya --> Inflasi AS Tinggi, The Fed Perlambat Pertumbuhan Ekonomi?

Selain itu, investor juga merespons negatif pernyataan Charles Evans, Presiden Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed cabang Chicago. Evans menyebut bukan tidak mungkin The Fed menaikkan suku bunga acuan sampai empat kali tahun ini kalau inflasi tidak kunjung 'jinak'.

Pada Desember 2021, inflasi Negeri Paman Sam mencapai 7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Ini adalah laju tercepat sejak 1982 atau 40 tahun.

"Percepatan inflasi akan membuat The Fed terpaksa bertindak untuk mempelambat laju pertumbuhan ekonomi. Ini tentu menjadi sentimen negatif buat harga minyak," kata John Kilduff, Partner di Again Capital Managemen yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.

Ingat, AS adalah konsumen minyak terbesar dunia. Jadi kalau konsumsi minyak di AS melambat gara-gara The Fed 'mengerem' laju pertumbuhan ekonomi, maka tentu akan sangat berpengaruh terhadap harga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article China Bikin Kejutan, Harga Minyak Nanjak Hampir 2%!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular