
Wah! Saham AirAsia 'Ngamuk' 5 Hari Beruntun, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) kembali melonjak dua digit untuk kali kelima beruntun pada lanjutan sesi I perdagangan Selasa (11/1/2022). Kenaikan saham CMPP terjadi usai pihak bursa membuka suspensi (penghentian perdagangan sementara) sejak Senin pekan lalu (3/1).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.36 WIB, saham CMPP melesat 20,85% ke posisi Rp 510/saham. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 5,09 miliar dengan volume perdagangan 10,23 juta saham.
Setelah turun pada dua hari pertama 2022 atau setelah suspensi kembali dibuka oleh bursa pada Senin (3/1), saham CMPP terus melonjak selama hari hari berturut-turut dengan rentang kenaikan di 20,85% - 34,15%.
Alhasil, dalam sepekan saham CMPP terbang 207,93% dan kapitalisasi pasar CMPP saat ini mencapai Rp 5,40 triliun.
Sebelumnya, saham CMPP 'digembok' bursa sejak 5 Agustus 2019 lantaran AirAsia Indonesia belum memenuhi ketentuan jumlah saham beredar di publik atau free float sebesar 7,5%, sesuai dengan aturan bursa.
Menurut data teranyar BEI per 31 Desember 2021, kepemilikan masyarakat (di bawah 5%) di saham CMPP hanya sebesar 1,59%. Sementara, AirAsia Investment Ltd menggenggam 49,25% dan PT Fersindo Nusaperkasa menguasai 49,16%.
Dalam keterbukaan informasi, Senin (3/1), pihak bursa menjelaskan alasan kembali dibukanya suspensi saham CMPP adalah untuk memberikan kesempatan bagi CMPP untuk memenuhi ketentuan dimaksud selama waktu 2 tahun sejak diberlakukannya Surat Keputusan No. Kep-00101/BEI/12-2021.
Kemudian, dalam tanggapannya kepada BEI soal perkembangan rencana perbaikan kondisi perusahaan, Senin (3/1), manajemen AirAsia Indonesia menjelaskan, selama kuartal I 2022, perseroan masih akan memaksimalkan upaya pemulihan kinerja keuangan perseroan pasca Pandemi Covid-19.
Selain itu, pada empat bulan pertama 2022, AirAsia Indonesia menjelaskan, rencana aksi korporasi dalam rangka memenuhi ketentuan V.1 Peraturan Bursa Nomor I-A mengenai free float telah mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham Utama dan sedang dalam proses finalisasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AirAsia X Terancam Delisting, Gimana Nasib AirAsia Indonesia?