
Listing Perdana, Saham Emiten Panel Surya Langsung ARA

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan produsen panel listrik, PT Semacom Integrated Tbk (SEMA) hari ini mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, Senin 10 Januari 2022.
Perseroan menjadi emiten ke-2 yang tercatat di BEI pada tahun 2022 dan dicatatkan di papan pengembangan. Perseroan menawarkan sebanyak 347.000.000 saham baru atau setara dengan 25,76% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan harga penawaran Rp 180 per saham.
Saat debut perdana, saham SEMA terpantau menguat 34,44% ke level Rp 242 per saham setelah ditransaksikan sebanyak 941 kali dengan volume 7,03 juta saham. Saat ini nilai kapitalisasi pasar SEMA di BEI sebesar Rp 325,97 miliar.
Dari IPO ini, perusahaan akan mendapatkan dana senilai Rp 62,46 miliar. Secara bersamaan perusahaan juga menerbitkan 173.500.000 Waran Seri I dengan harga Rp 230 per saham.
Dana hasil penawaran ini akan digunakan perusahaan untuk modal kerja guna membeli persediaan, biaya research & development (R&D), serta biaya pemasaran dan promosi.
Sedangkan dana yang diperoleh dari waran, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan untuk modal kerja yaitu untuk pembelian persediaan serta biaya pemasaran dan promosi.
Direktur Utama SEMA, Rudi Hartono Intan, mengatakan penawaran umum perdana saham ini menjadi tonggak penting bagi perusahaan dan akan menjadi pemacu perseroan untuk meningkatkan kinerja.
Rudi optimistis, ke depan bisnis SEMA akan semakin moncer seiring dengan komitmen pemerintah yang ingin mengoptimalkan sumber energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber energi alternatif. Terlebih Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi sumber EBT sangat melimpah.
"SEMA membidik pasar mobil listrik dengan memberikan dukung an dalam membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Statsiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU)," kata dia, dalam keterangan resmi, Senin (10/1/2022):
Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mengembangkan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau Battery Electric Vehicle untuk Transportasi Jalan, sebagaimana yang tertera dalam Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2019.
"Kami juga membidik pasar penyedia energi mel alui produksi baterai untuk keperluan perusahaan telekomunikasi dan SPKLU," pungkas Rudi.
Sebagai informasi, PT Semacom Integrated Tbk saat ini memiliki satu fasilitas produksi di Gunung Sindur, Bogor dengan kapasitas produksi per tahun masing - masing sebesar 685 kubikel panel listrik, 3.250 unit enclosure dan 7.000 unit baterai listrik. Pabrik ini dilengkapi dengan fasilitas CNC line, uji coba (Dielectric Test & Secondary Injection), R&D, serta gudang material.
Selain menjual produk, perseroan juga memiliki jasa rekayasa dan pemasangan instalasi listrik pada proyek PLN maupun perusahaan swasta untuk produk-produk perusahaan dan lainnya.
(sys/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Baru Listing Sudah ARA, SEMA Punya Siapa?