Konglomerat Ini Pembeli Siaga Rights Issue Emiten Bos Erick

Feri Sandria & Feri Sandria, CNBC Indonesia
07 January 2022 15:00
Menteri BUMN Erick Thohir (Dok: BUMN)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (Dok: BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Solic Kreasi Baru (SKB) diketahui akan bertindak sebagai pembeli siaga dalam gelaran penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue PT Mahaka Media Tbk (ABBA).

Berdasarkan prospektus yang terbit, ABBA mengatakan akan melaksanakan rights issue sebesar 1,18 miliar saham dengan harga pelaksanaan yang akan diumumkan kemudian.

HMETD akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 17 Februari 2022, di mana setiap pemilik 7 saham lama akan memperoleh 3 HMETD.

Kendaraan bisnis Menteri BUMN Erick Thohir, Beyond Media, selaku pemegang saham utama perseroan yang mewakili 57,81% akan memperoleh 682,64 juta HMETD. Namun dalam prospektus disebutkan, entitas ini tidak akan melaksanakan seluruh haknya dan mengalihkan kepada SKB.

Selanjutnya jika terdapat sisa saham baru dari jumlah saham yang ditawarkan, maka seluruh saham yang tersisa akan juga diambil oleh SKB seluruhnya secara tunai.

Sebesar 30% dana hasil aksi korporasi tersebut rencananya akan digunakan untuk modal kerja perseroan beserta entitas anak. Kemudian sebanyak 70% akan digunakan untuk investasi di sektor teknologi digital melalui pengembangan usaha entitas anak serta investasi baru, pengembangan aplikasi dan pembelian hardware.

Penerbitan saham baru ini rencananya akan efektif pada 7 Februari 2022 dengan tanggal distribusi pada 18 Februari 2022. Perseroan telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 Agustus tahun 2021 lalu untuk melancarkan rights issue tersebut.

Siapa kongsi di balik SKB?

Dalam keterangan yang terbit di keterbukaan untuk menjawab pertanyaan bursa, ABBA mengatakan bahwa SKB adalah suatu perseroan terbatas yang bergerak di bidang aktivitas teknologi informasi dan perdagangan.

Direktur, komisaris dan susunan pemegang saham perusahaan merupakan kumpulan dari eksekutif yang bernaung di bawah Grup Kresna yang merupakan integrator bisnis digital Indonesia dengan fokus pada teknologi dan digital.

Kepemilikan saham SKB dibagi rata dengan masing-masing menggenggam sepertiga bagian. Hartono Franscesco yang merupakan pendiri dan CEO perusahaan logistik SiCepat Express merupakan penerima manfaat.

Dua pemegang saham lain adalah Managing Director PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) Suryandy Jahja, dan Direktur Utama MCAS Martin Suharlie yang juga bertindak sebagai Direktur SKB. Terakhir, Komisaris SKB diisi oleh Abraham Theofilus yang juga merupakan CEO NFCX.

KREN tercatat sebagai pengendali dari MCAS yang merupakan pengendali dari NFCX. Sementara itu NFCX merupakan pengendali emiten teknologi PT Digital Mediatama Maxima (DMMX), di mana SiCepat juga terdaftar sebagai pemegang saham.

Saham naik, kinerja boncos

Dalam setahun terakhir saham emiten media - termasuk MARI - milik Erick mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan sempat mengalami reli panjang. ABBA sendiri dalam setahun terakhir harga sahamnya menggelembung nyaris 300%.

ABBA sendiri hingga saat ini baru melaporkan kinerja keuangan per kuartal I 2021. Hal tersebut membuat ABBA masuk ke dalam daftar BEI terkait 48 emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan interim per 30 September 2021 atau kuartal III dan dikenakan peringatan tertulis I.

ABBA berhasil memangkas rugi bersih menjadi Rp 4,97 miliar di Maret 2021, berkurang 38% dibandingkan dengan Maret 2020 dengan rugi bersih Rp 7,99 miliar.

Kinerja ini terungkap dalam laporan kuartal I-2021 yang baru dirilis ABBA pada 6 Oktober 2021, setelah sebelumnya mendapatkan denda dan sanksi dari BEI.

Dari sisi pendapatan, ABBA mencatatkan total pendapatan Rp 33,15 miliar, turun 20% dari periode yang sama tahun lalu Rp 41,19 miliar.


(fsd/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Iklan TV Drop, Emiten Erick Rugi Rp 19,6 M di Q3-2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular