Iklan TV Drop, Emiten Erick Rugi Rp 19,6 M di Q3-2020

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia

03 January 2022 13:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten media yang dimiliki Menteri BUMN, Erick Thohir, PT Mahaka Media Tbk (ABBA), membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 19,60 miliar pada periode 30 September 2020. Kerugian ini lebih dalam dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 5,01 miliar.

Hal ini menyebabkan rugi per saham dasar ABBA meningkat dari sebelumnya minus Rp 1,82 per saham menjadi minus Rp 7,12 per saham.

Pada periode sembilan bulan pertama di tahun 2020, perseroan tercatat membukukan penjualan bersih senilai Rp 107,96 miliar, turun 47,11% dari September 2019 yang senilai Rp 204,13 miliar.

Baca:

Emiten Erick Thohir Siap Rights Issue, Siapa Bakal Serap?

Pos penjualan bersih yang mengalami penurunan signifikan adalah pendapatan iklan dari penyiaran televisi dari sebelumnya Rp 22,29 miliar menjadi Rp 7,91 miliar. Sirkulasi, iklan surat kabar dan buku juga turun menjadi Rp 51,73 miliar dari tahun sebelumnya Rp 74,98 miliar.

Pendapatan di bisnis event organizer naik menjadi Rp 22,98 miliar dari Rp 17,79 miliar. Sedangkan, pendapatan dari sewa turun menjadi Rp 14,50 miliar dari Rp 15,85 miliar. Pendapatan lain-lain turun dari sebelumnya Rp 73,21 miliar menjadi Rp 10,82 miliar.

Sejalan dengan penurunan penjualan, beban pokok penjualan ABBA juga turun dari sebelumnya Rp 112,50 miliar menjadi Rp 45,23 miliar.

Alhasil, laba kotor perseroan pada 30 September 2020 tercatat sebesar Rp 62,71 miliar dari tahun sebelumnya Rp 91,62 miliar.

Sampai dengan 30 September 2020, total aset perseroan tercatat sebesar Rp 316,66 miliar, turun dari posisi Desember 2019 senilai Rp 418,50 miliar.

Aset tersebut terdiri dari liabilitas Rp 375,42 miliar, naik dari Desember tahun 2019 senilai Rp 326,15 miliar. Adapun ekuitas perseroan tercatat minus Rp 58,76 miliar dari Desember 2019 senilai Rp 92,35 miliar.

Pada perdagangan Senin ini, terpantau harga saham ABBA melemah 6,78% ke level Rp 330 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 909,19 miliar.