
Cuma Mau Bilang, Harga Batu Bara Naik 11% dalam Sehari...

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara melonjak pada perdagangan kemarin. Kebijakan Indonesia masih jadi pendongkrak harga si batu hitam.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 180/ton. Meroket 11,35% dibandingkan hari sebelumnya.
Harga US$ 180/ton adalah rekor tertinggi sejak 21 Desember 2021. Sementara lonjakan 11,35% adalah kenaikan harian tertinggi sejak 3 November 2021.
Akhir pekan lalu, pemerintah Indonesia mengumumkan kebijakan yang mengguncang dunia. Pemerintah memutuskan menyetop ekspor batu bara selama sebulan. Langkah ini terpaksa dilakukan karena pasokan batu bara ke pembangkit listrik menipis.
Masalahnya, Indonesia adalah eksportir batu bara terbesar dunia. China, India, Jepang, dan berbagai negara bergantung kepada pasokan batu bara dari Tanah Air.
Jepang, yang mengimpor sekitar 2 juta ton batu bara Indonesia per bulan, mengirim surat agar pemerintah Indonesia mengizinkan ekspor batu bara kalori tinggi ke Negeri Matahari Terbit. Alasannya, batu bara kalori tinggi tidak dipakai di pembangkit listrik Indonesia. Lima kapal angkut batu bara yang sedianya menuju ke Jepang masih tertahan di pelabuhan.
Sementara pemerintah India membisikkan kepada Reuters bahwa mereka belum membuat kontak degan Indonesia. Sebab, pasokan batu bara India sudah memadai, impor sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari.
"Kami terus memantau secara saksama. Namun saat ini posisi kami cukup aman," ujar seorang pejabat pemerintah Negeri Bollywood.
Tanpa pasokan dari Indonesia, ketersediaan batu bara di pasar internasional terancam. Pasokan yang menipis ini membuat harga melesat.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu
