Relakan Saja! Rupiah Bakal Melemah 5 Hari Beruntun

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Jumat, 07/01/2022 07:10 WIB
Foto: Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah masih belum mampu menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) di pekan ini. Dalam 4 hari perdagangan rupiah selalu melemah, termasuk 0,24% kemarin ke Rp 14.390/US$. Total dalam 4 hari rupiah melemah nyaris 1%.

Tekanan masih besar dan rupiah berisiko kembali melemah pada perdagangan Jumat (7/1). Dengan demikian rupiah akan melemah 5 hari beruntun, sepanjang pekan pertama 2022 Mata Uang Garuda terancam tak pernah menguat.

Rilis notula rapat kebijakan moneter The Fed edisi Desember menunjukkan normalisasi kebijakan moneter bisa dilakukan lebih agresif menjadi kejutan di pasar finansial, dan membuat rupiah tertekan.


Tidak hanya menaikkan suku bunga, beberapa pejabat The Fed melihat nilai neraca (balance sheet) bisa segera dikurangi.

Rilis tersebut memicu kenaikan yield obligasi (Treasury) AS. Dalam 4 hari perdagangan, yield Treasury sudah naik lebih dari 21 basis poin ke 1,7281% yang merupakan level tertinggi sejak April 2021.

Kenaikan yield tersebut berisiko memicu capital outflow dari pasar obligasi Indonesia yang bisa menekan rupiah.

Secara teknikal, tekanan bagi rupiah kini semakin besar setelah bergerak di atas rerata pergerakan 200 hari (Moving Average 200/ MA 200). Artinya rupiah yang disimbolkan USD/IDR saat ini berada di atas 3 MA.

Selama tertahan di atas MA 200 di kisaran Rp 14.330 sampai Rp 14.340/US$, rupiah berisiko melemah Rp 14.400/US$. Penembusan ke atas level tersebut berisiko membawa rupiah melemah ke Rp 14.430/US$ hingga Rp 14.450/US$.

Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Meski demikian, rupiah juga punya peluang bangkit melihat indikator Stochastic yang bergerak naik dan mulai masuk ke wilayah jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Ketika Stochastic mencapai overbought, maka USD/IDR berpeluang bergerak turun. Artinya rupiah berpotensi menguat.

Selain itu, kemarin rupiah membentuk pola Doji. Doji memberikan sinyal netral. Artinya, pelaku pasar masih ragu-ragu menentukan arah, apakah lanjut naik atau balik turun.
Mengingat Doji muncul saat posisi rupiah sedang menanjak dan Stochastic masuk wilayah overbought, maka ada peluang USD/IDR akan menurun.

Support terdekat berada di kisaran Rp 14.370/US$, jika ditembus rupiah berpeluang menguat menuju MA 200.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS