Harga Emas Diramal Tembus Rekor Tertinggi Tahun Ini, Borong?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 January 2022 08:35
Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia bergerak turun pada perdagangan pagi hari ini. Ke depan, bagaimanakah prospek harga sang logam mulia?

Pada Kamis (6/1/2022) pukul 07:29 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.807,72/troy ons. Turun 0,1% dari posisi hari sebelumnya.

Namun koreksi itu belum menghapus jejak tren penguatan harga emas. Dalam sepekan terakhir, harga masih naik 0,24%. Selama sebulan ke belakang, harga naik 1,68%.

Ke depan, sepertinya harga emas masih bisa naik. Wang Tao, Analis Teknikal Reuters, memperkirakan harga emas akan menguji titik resistance US$ 1.830/troy ons. Penembusan d atas titik ini akan membawa harga naik lagi ke arah US$ 1.848/troy ons.

"Harga emas sedang berada di gelombang C, yang mungkin bisa mengarah ke US$ 1.850/troy ons. Memang akan ada koreksi saat harga menyentuh US$ 1.830/troy ons, tetapi gelombang C sepertinya tetap berlanjut," sebut Wang dalam risetnya.

xauSumber: Reuters

'Ramalan' lebih bullish dikemukakan oleh David Lennox, Analis Fat Prophet. Menurut Lennox, bukan tidak mungkin harga emas menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada tahun ini.

"Kami memperkirakan pada 2022 harga emas akan menguji level tertinggi sepanjang masa. Namun setelah mencapai itu, pergerakan harga akan terbatas," kata Lennox dalam wawancara bersama CNBC International.

Lennox menilai harga emas bisa mencapai kisaran US$ 2.100/troy ons. Jika ini terwujud, maka akan melampaui rekor tertinggi sepanjang masa yang terjadi pada Agustus 2020 yaitu di US$ 2.063/troy ons.

"Inflasi tinggi akan menyebabkan nilai dolar Amerika Serikat (AS) tergerus. Ini yang menjadi pendorong kenaikan harga emas," lanjut Lennox.

Selain itu, ketegangan di Ukraina bisa menjadi faktor pengerek harga emas. Kehadiran militer Rusia di perbatasan Ukraina membuat tensi antara Kremlin dengan negara-negara barat meninggi. Lennox melihat bukan tidak mungkin terjadi 'bencana'.

"Jika itu terjadi, maka kita akan melihat harga emas akan bereaksi. (Target) US$ 2.100/troy ons mungkin akan tercapai lebih cepat," tegasnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Ramalan Ngeri Terbukti! Harga Emas Pagi Ini Turun Lagi...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular