Kena Dilusi, Mega Corpora Milik CT Tetap Pegang Kendali BBHI

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Rabu, 05/01/2022 14:03 WIB
Foto: cover

Jakarta, CNBC Indonesia - Struktur pemegang saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) bakal berubah. Perubahan ini menyusul masuknya tujuh investor strategis melalui aksi korporasi penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue. 

Ketujuh investor strategis itu adalah CT Corp, Grup Salim, Growtheum Capital Partners, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Grab, Traveloka, dan Carro. Empat nama terakhir merupakan perusahaan dengan gelar unicorn.

Unicorn adalah sebuah istilah untuk perusahaan rintisan (startup) yang memiliki valuasi US$ 1 miliar.


Mengutip prospektus rights issue Allo Bank, Allo Bank rencananya menerbitkan sebanyak 10.047.322.871 saham baru yang setara 46,24% dari modal disetor perusahaan melalui perhelatan tersebut.

Harga pelaksanaan rights issue bank milik pengusaha nasional Chairul Tanjung ini dipatok pada level Rp 478/saham. Dus, Allo bank bakal meraup dana segar hingga Rp 4,80 triliun.

PT Mega Corpora, pemegang saham pengendali yang menguasai 90% saham Allo Bank, hanya akan menyerap 2,71 miliar HMETD atau sekitar 30% dari seluruh HMETD.

Sehingga, setelah rights issue rampung, persentase kepemilikan Mega Corpora di Allo Bank terdilusi menjadi sebesar 60,87% atau setara dengan 13,23 miliar saham. Artinya, meski persentase kepemilikan menyusut, Mega Corpora akan tetap menjadi pemegang saham pengendali Allo Bank usai rights issue.

Kemudian, HMETD Mega Corpora sisanya akan dialihkan kepada calon pemodal lainnya yang telah disebut di atas.

Bukalapak, misalnya, akan menggenggam 2,49 miliar saham atau sebesar 11,49%.

Lalu, Abadi Investment Lte. Ltd. memiliki 1,52 miliar saham atau sebesar 7,00% saham Allo. Abadi Investment disebut-sebut merupakan kendaraan investasi Traveloka.

Kemudian, Grup Salim, yang dikendalikan Anthoni Salim, lewat PT Indolife Investama Perkasa akan menguasai 1,30 miliar saham atau 6,00% saham.

Selanjutnya, H Holdings Inc akan mendapatkan porsi 448,74 juta saham atau 2,07% dari total saham Allo Bank.

H Holdings Inc merupakan perusahaan afiliasi dari Grab Holdings Inc. alias Grab. Sebelumnya, pada April 2021, Grab--via H Holdings--juga masuk ke emiten Grup Emtek PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dengan menggenggam 4,6% saham Emtek.

Selain itu, Trusty Cars akan memperoleh persentase 0,69% saham BBHI atau setara dengan 150 juta saham.

Trusty Cars bergerak di bidang penjualan ritel mobil dengan brand CARRO. CARRO juga telah memperoleh pendanaan US$ 500 juta dari Softbank Vision Fund dan sejumlah fund asing. Saat ini, CARRO memiliki 200 karyawan di seluruh Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura.

Tidak ketinggalan, CT Corpora akan mengempit 408,32 juta saham atau 1,88% saham.

CT Corpora adalah grup usaha milik Chairul Tanjung yang berfokus pada layanan konsumen yang terintegrasi, mulai dari di bidang layanan keuangan, media, ritel, hiburan, hingga gaya hidup.

Komisaris Allo Bank Ali Gunawan juga tercatat memiliki 7,95 juta saham atau dengan persentase 0,04% saham perseroan.

Sisanya, sebesar 2,16 miliar saham atau 9,96% dari total saham perusahaan dipegang oleh masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5%.

Catatan saja, proforma struktur permodalan Allo Bank di atas dengan asumsi bahwa seluruh pemegang saham dan investor strategis yang mendapatkan pengalihan HMETD dari pemegang saham utama Mega Corpora melaksanakan haknya untuk membeli saham baru.

Rencananya, dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan digunakan Allo Bank untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka meningkatkan Modal Inti menjadi KBMI 2 sebagaimana dimaksud dalam POJK 12/2021.

Selanjutnya, untuk pengembangan usaha termasuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi atau yang dikenal dengan bank digital.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pacu Pertumbuhan, Bank Digital Genjot "Fee Based Income"& AI