Pemirsa, Harga Emas Rehat Sejenak

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 January 2022 06:25
Emas
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Selain itu, laju harga emas juga akan tertahan oleh aura pengetata kebijakan moneter yang semakin terasa, terutama di Amerika Serikat (AS). Mulai bulan ini, The Fed menaikkan dosis pengurangan pembelian aset dari US$ 15 miliar per bulan menjadi US$ 30 miliar. Dengan demikian, program pembelian aset atau quantitative easing akan selesai pada Maret 2022.

Begitu quantitative easing selesai, maka Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega diyakini bakal segera menaikkan suku bunga acuan. Mengutip CME FedWatch, pelaku pasar memperkirakan peluang Federal Funds Rate menyentuh 0,75-1% pada akhir 2022 mencapai 30,3%, tertinggi di antara kemungkinan lain. Saat ini suku bunga acuan Negeri Paman Sam ada di 0-0,25%.

fedSumber: CME FedWatch

Saat suku bunga acuan naik, imbalan investasi di aset-aset berbasis dolar AS (terutama di instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi) akan ikut terkerek. Akibatnya dolar AS semakin kuat.

Keperkasaan dolar AS melemahkan harga emas karena dua aset ini memiliki hubungan berbanding terbalik. Harga emas cenderung turun saat mata uang Negeri Stars and Stripes terapresiasi.

Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Penguatan dolar AS akan membuat emas lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas jadi turun, harga pun mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular