
Ups! Bukan LQ45, Transaksi di BEI Didominasi Saham-saham Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi menyampaikan terjadinya perubahan kebiasaan investasi dari sebelumnya di saham-saham unggulan ke sektor ekonomi baru seperti teknologi, bank digital dan e-commerce.
Hasan menyampaikan, pada tahun 2021 investor ritel yang aktif bertransaksi di pasar modal justru lebih dominan di saham-saham di luar indeks LQ45.
"Baru di 2021, kami mengamati semakin lama investor kita semakin aktif transaksi di saham dan sektor yang berada di luar LQ45. Dari peningkatan likuiditas transaksi harian, porsi transaksi di luar LQ45 lebih dominan," kata Hasan Fawzi, belum lama ini kepada awak media, Selasa (4/1/2022).
Dia menyebut, investor ritel, terutama milenial yang menguasai transaksi harian di BEI, saat ini memilih sektor-sektor yang dekat dengan gaya hidup dan keseharian kaum muda seperti sektor teknologi dan sektor perbankan yang menghadirkan solusi digital.
"Sektor perbankan, belakangan yang diminati bank yang menawarkan digital banking. Perusahan bertipe kemarin mencatatkan saham unicorn [Bukalapak], ini juga menjadi sasaran akivitas transaksi milenial," kata Hasan menambahkan.
Menariknya, investor milenial juga peduli dengan isu mengenai Environtment, Social & Governance (ESG). Mereka akan berinvestasi di perusahaan yang peduli mengenai isu ESG.
Berdasarkan data BEI, sampai dengan 29 Desember 2021, jumlah investor pasar modal telah meningkat 92,7 persen menjadi 7,48 juta investor dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020. Jumlah ini meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan tahun 2017.
Secara khusus, pertumbuhan investor ritel pada tahun 2021 ditopang oleh kalangan Milenial (kelahiran 1981-1996) dan Gen-Z (kelahiran 1997 - 2012) atau rentang usia ≤ 40 tahun sebesar 88 persen dari total investor ritel baru (per November 2021).
Lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 56,2 persen dari tahun sebelumnya sebesar 48,4 persen.
"Investor domestik ritel menjadi investor dominan dalam melakukan transaksi di bursa kita," katanya.
(sys/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sucor AM: Investor Ritel & New Economy Kuasai Bursa Saham RI
