Pasar Optimistis Awali Perdagangan 2022, Dow Futures Menguat

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
03 January 2022 19:20
Trader Gregory Rowe, right, works on the floor of the New York Stock Exchange, Wednesday, Dec. 11, 2019. Stocks are opening mixed on Wall Street following news reports that US President Donald Trump might delay a tariff hike on Chinese goods set to go into effect this weekend. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada Senin (3/1/2021), membuka peluang terbentuknya pola Santa Claus Rally di Wall Street.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melompat 191 poin (+0,5%) dari nilai wajarnya, sementara kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq Futures kompak menguat sekitar 0,6%.

Saham Tesla melesat 7,6% di sesi pra-pembukaan setelah produsen mobil listrik tersebut melaporkan 308.600 pengiriman mobil baru pada kuartal IV-2021, atau mengalahkan estimasi pasar.

Saham Ford Motor dan General Motors mengekor, masing-masing dengan reli sebesar 1,6%. Saham siklikal yang diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi juga menguat, seperti Alaska Air yang melompat 2,3%, sementara Norwegian Cruise Lines lompat 2%.

Tahun lalu, S&P 500 melompat nyaris 27%, sementara Nasdaq dan Dow Jones juga melesat sekalipun dibayangi sentimen negatif terkait pandemi. Munculnya varian terbaru Covid-19 yakni omicron memicu pembatalan ribuan penerbangan komersial selama libur pergantian tahun.

Beberapa sentra bisnis juga ditutup, sementara bank raksasa di AS memerintahkan pegawainya untuk bekerja dari rumah pada pekan pertama Januari.

Penasihat kesehatan Anthony Fauci kepada ABC mengatakan bahwa pejabat kesehatan AS kemungkinan dalam waktu dekat akan merilis pembaruan berupa rekomendasi tambahan tes bagi mereka yang pernah terdeteksi positif Covid tanpa harus isolasi diri.

Inflasi dan kebijakan moneter akan menjadi kunci pergerakan bursa dunia tahun ini, di mana investor mengekspektasikan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga acuannya beberapa kali untuk membantu meredakan inflasi.

"Bersamaan dengan ekonomi secara keseluruhan, cerita pasar pada 2022 adalah kembali ke normal. Dengan berlanjutnya penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan belanja, pengelolaan bisnis dan investasi, ekonomi akan kembali normal," tutur Brad McMillan, Kepala Investasi Commonwealth Financial Network, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Pekan pertama tahun ini akan diwarnai rilis data ekonomi seperti data tenaga kerja per Desember pada penghujung hari perdagangan. Sementara pada hari ini, investor akan memantau pembaruan outlook aktivitas manufaktur dan belanja konstruksi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Cenderung Flat Jelang Rilis Klaim Pengangguran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular