Intip Sumber Harta Husodo Angkosubroto, Sang 'Raja Pisang'

Tri Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 31/12/2021 15:00 WIB
Foto: Husodo Angkosubroto (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Husodo Angkosubroto dikenal sebagai salah satu pebisnis yang masuk jajaran 50 orang terkaya versi majalah Forbes. Hingga Desember 2021, nama Husodo Angkosubroto menduduki peringkat ke-35 orang paling kaya di negeri ini dengan estimasi kekayaan mencapai US$ 1,22 miliar atau setara dengan Rp 17,51 triliun dengan kurs Rp 14.350/US$.

Husodo sendiri merupakan generasi kedua dari keluarga Angkosubroto dan mewarisi konglomerasi bisnis ayahnya Go Soei Ki (Dasuki Angkosubroto). Kini Husodo menjabat sebagai Chairman di PT Gunung Sewu Kencana (GSK) yang merupakan perusahaan holding dan berinvestasi di empat sektor utama yakni makanan, properti, keuangan dan manufaktur.


GSK sendiri didirikan oleh ayah Husodo pada 1953 dan memiliki model bisnis sebagai trader komoditas. Setengah abad berlalu, GSK sekarang telah menjelma menjadi gurita bisnis di berbagai sektor yang mempekerjakan sekitar 30 ribu karyawan.

Salah satu bisnis yang sangat lekat dengan GSK adalah usahanya di sektor agribisnis. Di sektor ini, GSK memiliki beberapa anak usaha yang memproduksi hingga memasarkan berbagai produk dengan merek yang sudah tak asing lagi di telinga konsumen Tanah Air.

Lewat induk usaha bernama Great Giant Food (GGF), Husodo dan keluarganya memiliki 6 perusahaan makanan. Salah satu yang paling populer adalah Sewu Segar Nusantara (SSN) yang menjual buah-buahan segar lokal maupun impor seperti pisang, nanas, jambu, apel dan pir yang tersedia berbagai supermarket di Tanah Air dengan merek Sunpride.

Selain mendistribusikan buah-buahan, GSK lewat Great Giant Pineapple (GGP) juga memproduksi sendiri buah nanas kalengan dengan orientasi ekspor. GGP tercatat telah mengekspor nanas lebih dari 15 ribu container ke 60 negara. Bahkan menurut Forbes, usaha nanas keluarga Angkosubroto merupakan produsen terbesar ketiga di dunia.

Keluarga Husodo Angkosubroto juga memiliki usaha yang bergerak di bidang produksi permen jeli dengan merek legendaris yakni Yupi lewat Yupi Indo Jelly Gum.

Kemudian lewat Sreeya Sewu Nusantara yang sebelumnya dikenal sebagai Sierad Produce, keluarga Angkosubroto juga memproduksi makanan olahan ayam dengan merek Belfoods.

Jika Anda sering berbelanja di mal dan menjumpai stan yang menjual minuman jus segar dengan merek Re.Juve, itu juga merupakan bisnis dari GSK.

Di bidang keuangan, GSK juga memiliki perusahaan asuransi bernama Sequis yang pada 2014 sebanyak 20% sahamnya dijual ke Nippon Life kemudian menjadi Sequis Life Indonesia.

Beralih ke sektor properti, keluarga konglomerat ini juga punya perusahaan properti bernama Fairpont Realty Indonesia dengan berbagai portofolio meliputi Gedung Sequis Center, Sequis Tower, Menteng Regency Apartment, The Loggia, Verde Two Apartment dan masih banyak lagi.

Tak ketinggalan, keluarga Angkosubroto juga memiliki konsesi lahan batu bara seluas 19.340 hektar di Sumatra Selatan di bawah Baramutiara Prima. Cadangan batu bara yang dapat ditambang di lokasi tersebut diperkirakan mencapai 70 juta ton yang mengandung batu bara rendah kalori.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Dilirik Saat Perang & Suku Bunga Ditahan