
Masih Ada yang Dibuka, Bursa Utama Asia-Pasifik Semua Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa pasar saham di kawasan Asia-Pasifik masih dibuka pada Jumat (31/12/2021) hari ini dan menjadi perdagangan terakhir di tahun 2021.
Pasar saham Asia-Pasifik yang masih dibuka pada hari ini yakni indeks Hang Seng Hong Kong, Shanghai Composite China, Straits Times Singapura, dan ASX 200 Australia.
Pada pagi hari ini, indeks Hang Seng dibuka melesat 1,78%, Shanghai menguat 0,3%, dan Straits Times naik 0,13%. Namun untuk indeks ASX 200 dibuka melemah 0,22%.
Meski indeks Hang Seng, Straits Times, dan ASX 200 masih dibuka pada hari ini, tetapi perdagangannya hanya dibuka setengah hari saja. Hanya indeks Shanghai yang masih dibuka normal pada hari ini.
Sementara untuk pasar saham Asia lainnya yakni Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia sudah berakhir pada Kamis kemarin sekaligus menjadi perdagangan terakhir di tahun 2021.
Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street akhirnya menghentikan reli pada perdagangan Kamis waktu setempat. Indeks S&P 500 turun dari rekor tertinggi sepanjang masa, sementara Dow Jones melemah untuk pertama kalinya dalam 6 hari terakhir.
Indeks Dow Jones ditutup melemah 0,25% ke level 36.398,078, S&P 500 terkoreksi 0,3% ke 4.778,74, dan Nasdaq Composite turun 0,16% ke 15.741,56.
Investor di AS mengabaikan kabar positif dari data klaim pengangguran yang kembali lebih rendah dari perkiraan pasar.
Data yang dirilis dari Amerika Serikat menunjukkan klaim tunjangan pengangguran mingguan yang berakhir 25 Desember sebanyak 198.000 orang, lebih rendah dari perkiraan Dow Jones sebesar 205.000 orang.
Angka klaim tersebut menjadi yang terendah dalam 50 tahun terakhir, dan menunjukkan pasar tenaga kerja yang terus menguat.
"Klaim awal tunjangan pengangguran sangat rendah. Permintaan pekerja sangat kuat dan ada kekurangan tenaga kerja sehingga dunia usaha tidak memberhentikan karyawan. Orang yang menganggur kini bisa memperoleh perkerjaan," tulis Gus Faucher, kepala ekonomi di PNC Financial, sebagaimana dikutip CNBC International.
Sejatinya, Wall Street masih berada pada periode Santa Claus Rally.
Santa Rally merupakan momen spesifik, di aman ada kecenderungan Wall Street akan mengalami kenaikan di 5 hari terakhir perdagangan setiap tahunnya, dan berlanjut di 2 hari pertama tahun yang baru.
Artinya, Santa Rally di Amerika Serikat sudah dimulai Senin (27/12/2021) lalu, dan berakhir pada 4 Januari 2022.
Dalam 45 tahun terakhir, Santa Rally menghasilkan return positif sebanyak 34 kali, dengan rata-rata sebesar sebesar 1,4%. Namun, periode tersebut juga kerap memicu volatilitas tinggi akibat volume perdagangan yang rendah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perdagangan Perdana di 2024, Bursa Asia Dibuka Beragam
