
Siapa Winarko Sulistyo? Taipan RI Teman Airlangga Hartarto

Jakarta, CNBC Indonesia - Media internasional Forbes kembali merilis daftar 50 orang terkaya atau di Indonesia tahun 2021. Tahun ini kekayaan gabungan 50 orang terkaya Tanah Air meningkat 22% di tengah proses pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dengan PDB tahun diperkirakan hanya mampu tumbuh kurang dari 4%.
Di antara sekian banyak taipan Indonesia yang berbisnis dari eksploitasi hasil sumber daya alam, terselip nama pengusaha di bidang kertas, Winarko Sulistyo, yang bertengger di posisi 36 dengan kekayaan mencapai US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 17,22 triliun (kurs Rp 14.350/US$).
Siapakah Winarko dengan bisnis Kertas-nya?
Winarko adalah pengusaha Indonesia kelahiran tahun 1946 dan menjabat Presiden Direktur PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) sejak tahun 1987 sebelum diangkat menjadi komisaris sejak Mei 2014. Situs resmi Fajar Paper mencatat, Winarko memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang industri kertas.
Pada Mei 2019, Siam Cement Group (SCG) melalui anak usahanya SCG Packaging Public Company Limited atau SCG Packaging (SCGP) mengakuisisi 55% kepemilikan di Fajar Paper dengan nilai akuisisi mencapai US$ 557 juta.
Meski kini dikendalikan oleh grup bisnis asal Thailand tersebut, Winarko masih memiliki peran penting, di luar jabatannya sebagai komisaris. Intercipta Sempana yang merupakan pemegang saham kedua terbesar (44,48%) diketahui dikendalikan oleh Winarko.
Situs perusahaan mencatat, Fajar Paper, adalah perusahaan yang didirikan Winarko Sulistyo dan Airlangga Hartarto (kini menjabat Menko Perekonomian) pada 1988.
Sebelumnya, Winarko sendiri memiliki PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk (SAIP) yang didirikan 1973 dengan sahamnya juga tercatat di bursa tetapi pada 31 Oktober 2013 sahamnya telah dihapus (delisting) akibat dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga Surabaya
Penjualan Fajar Paper pada 9 bulan pertama tahun ini turun mencapai Rp 8,66 triliun atau meningkat 50% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,76 triliun. Sementara laba bersih perusahaan yang kini dipimpin warga negara Thailand, Peerapol Mongkolsilp, melonjak 122% menjadi Rp 507,25 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp 228,68 miliar.
Fajar Paper adalah salah satu produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 1,30 juta metrik ton per tahun. Perusahaan ini berdiri pada 29 Februari 1988 dan listing di Bursa Efek Jakarta (kini BEI) pada 19 Desember 1994.
Kertas kemasan yang diproduksi oleh FASW tercatat digunakan oleh perusahaan barang konsumen terkemuka seperti Nestle, Unilever dan Samsung.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenalkan! Ini 3 Wanita Terkaya di Indonesia