
IHSG Benar-benar Kebal Omicron, IHSG Ditutup Hijau Kuat

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dengan apresiasi meski dari dalam negeri dilaporkan ada transmisi lokal varian Omicron.
IHSG menguat 0,35% ke level 6.598,34. Nilai transaksi mencapai Rp 10,54 triliun. Asing net buy besar sebesar Rp 549 miliar setelah kemarin-kemarin net sell.
Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) menjadi dua saham yang paling banyak diborong asing dengan net buy masing-masing Rp 94 miliar dan Rp 73 miliar.
Sedangkan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menjadi dua saham yang dilepas asing sebesar Rp 21 miliar dan Rp 17 miliar.
Setelah libur Natal, Wall Street langsung melesat pada perdagangan Senin kemarin, indeks S&P 500 lagi-lagi mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Para analis masih memberikan outlook positif bagi sebagian besar ekuitas meski kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) melonjak.
Indeks S&P 500 melesat 1,4% ke 4.791,19. Hingga kemarin, S&P 500 sudah mencetak rekor penutupan sebanyak 69 kali sepanjang tahun ini. Indeks Dow Jones Nasdaq juga melesat 1,4% ke 15.871,26, kemudian Dow Jones naik sekitar 1% ke 36.302,38.
Wall Street masih terus menanjak meski kasus Covid-19 terus menanjak. Di Amerika Serikat sejauh ini melaporkan lebih dari 52 juta kasus infeksi baru Covid-19 menyusul penyebaran Omicron yang terkonfirmasi tidak memicu gejala parah. Ahli penyakit menular Gedung Putih Anthony Fauci memperkirakan kenaikan masih akan terus terjadi setelah pekan lalu menyentuh angka 150.000.
Meski demikian, kenaikan kasus tersebut dipercaya tidak akan menyebabkan pelambatan ekonomi, malah mempercepat berakhirnya pandemi.
"Kami tidak yakin Omicron akan mempengaruhi outlook pertumbuhan ekonomi secara signifikan, justru sepertinya akan mempercepat akhir pandemi," tutur analis JPMorgan Dubravko Lakos-Bujas , seperti dikutipCNBC International.
Tanda-tanda perekonomian AS tidak terganggu terlihat dari penjualan selama libur Natal tahun ini melompat 8,5% secara tahunan, menjadi laju tercepat dalam 17 tahun, menurut Mastercard. Capaian itu terjadi sekalipun terjadi gangguan rantai pasokan, kenaikan harga, dan penyebaran Omicron.
Sementara itu di Indonesia kasus pertama Omicron dilaporkan pada 16 Deesember lalu. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ada 1 kasus tambahan sehingga total positif Covid-19 Omicron mencapai 47 kasus.
Satu kasus tersebut merupakan kasus transmisi lokal. Kasus transmisi lokal dialami oleh seorang laki-laki berusia 37 tahun dan tidak ada riwayat perjalanan luar negeri beberpaa bulan atau kontak erat dengan pengidap.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000