Analisis Teknikal

Dihantui Kabar Transimisi Omicron, IHSG Tetap Strong Sesi 2

Putra, CNBC Indonesia
28 December 2021 12:26
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,47% ke level 6.606,08 hingga sesi I perdagangan Selasa (28/12/2021) berakhir.

Di awal perdagangan, indeks dibuka menguat 0,19% ke level 6.588,13. Setelahnya indeks bergerak menguat dan mencapai level tertinggi intraday-nya di 6.612.

Sebanyak 266 saham menguat, 228 melemah dan 167 stagnan. Nilai transaksi di sesi I tercatat mencapai Rp 6,1 triliun. Asing mulai net buy sebesar Rp 217,6 miliar.

Sentimen penggerak pasar pada perdagangan hari ini datang dari luar maupun dalam negeri. Dari dalam negeri ada kinerja bursa saham AS yang positif.

Dini hari tadi tiga indeks saham acuan Wall Street kompak berakhir di zona hijau dengan penguatan mencapai 1%. Nasdaq Composite memimpin penguatan dengan apresiasi 1,39%.

Wall Street masih terus menanjak meski kasus Covid-19 terus menanjak. Di Amerika Serikat sejauh ini melaporkan lebih dari 52 juta kasus infeksi baru Covid-19 menyusul penyebaran Omicron yang terkonfirmasi tidak memicu gejala parah. Ahli penyakit menular Gedung Putih Anthony Fauci memperkirakan kenaikan masih akan terus terjadi setelah pekan lalu menyentuh angka 150.000.

Meski demikian, kenaikan kasus tersebut dipercaya tidak akan menyebabkan pelambatan ekonomi, malah mempercepat berakhirnya pandemi.

"Kami tidak yakin Omicron akan mempengaruhi outlook pertumbuhan ekonomi secara signifikan, justru sepertinya akan mempercepat akhir pandemi," tutur analis JPMorgan Dubravko Lakos-Bujas , seperti dikutip CNBC International.

Sementara itu di Indonesia kasus pertama Omicron dilaporkan pada 16 Deesember lalu. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ada 1 kasus tambahan sehingga total positif Covid-19 Omicron mencapai 47 kasus.

Satu kasus tersebut merupakan kasus transmisi lokal. Kasus transmisi lokal dialami oleh seorang laki-laki berusia 37 tahun dan tidak ada riwayat perjalanan luar negeri beberpaa bulan atau kontak erat dengan pengidap.

Meskipun dilaporkan ada satu kasus transmisi lokal, IHSG masih tetap menguat. Lantas bagaimana prospek IHSG di sesi II? Berikut ulasan teknikalnya.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat posisi penutupan IHSG, maka indeks sudah berada di dekat level resistennya di 6.607. Sementara itu indeks harus melewati level support terdekatnya di level 6.568 dan selanjutnya di 6.531 untuk mengalami tren bearish.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 64,29 dan cenderung bergerak naik. Secara umum peluang indeks untuk menanjak masih terbuka di sesi kedua.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Lanjut Menghijau, Tembus Level 7.100-an

Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular