
Emas yang Sedang Lemas...

Sementara riset ICDX menyebut harga emas tertahan karena minimnya sentimen yang beredar di pasar. "Sentimen perdagangan relatif masih sedikit dengan sejumlah negara-negara di dunia masih melanjutkan liburnya. Fokus untuk sepekan ke depan juga terlihat relatif minim karena mulai bersiap menjelang hari pergantian tahun," tulis risey ICDX.
Fokus investor, lanjut riset ICDX, masih seputar kinerja mata uang dolar Amerika Serikat (AS) seiring pengumuman bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang mempercepat pengurangan stimulus dan kemungkinan tiga kali kenaikan suku bunga pada 2022. Ekspektasi terhadap tingginya tingkat inflasi di Negeri Paman Sam juga masih menjadi perhatian para pelaku pasar, karena dengan inflasi yang tinggi biasanya akan memberikan dorongan pada harga emas yang merupakan aset lindung nilai dari inflasi. Kemudian, penyebaran virus corona varian omicron akan terus menjadi perhatian karena diwaspadai dapat kembali menahan perbaikan ekonomi pada 2022 mendatang.
"Dengan konsolidasi harga emas yang terjadi pada awal pekan ini, zona support terdekatnya berada di sekitar US$ 1.805 -1.798/troy ons. Sementara untuk resistance terdekatnya berada di areal US$ 1.815-1.820/troy ons. Support terjauh harga emas berada di areal US$ 1.790/troy ons dan resistance terjauhnya berada di areal US$ 1.830/troy ons," terang riset ICDX.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)