
"Santa Claus" Bikin Wall Street Rekor, IHSG Bakal Mengekor?

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan tersebut menjadi awal yang bagus menyambut Santa Clause Rally yang kemungkinan terjadi di bursa saham Amerika Serikat (AS). Apalagi, IHSG menguat saat bursa saham utama Asia lainnya melemah kemarin.
Santa Rally merupakan momen spesifik, di aman ada kecenderungan Wall Street akan mengalami kenaikan di 5 hari terakhir perdagangan setiap tahunnya, dan berlanjut di 2 hari pertama tahun yang baru.
Artinya, Santa Rally di Amerika Serikat akan dimulai Senin (27/12) kemarin, dan berakhir pada 4 Januari 2022.
Wall Street pun melesat kemarin, Indeks S&P 500 melesat 1,4% ke 4.791,19. Hingga kemarin, S&P 500 sudah mencetak rekor penutupan sebanyak 69 kali sepanjang tahun ini. Indeks Dow Jones Nasdaq juga melesat 1,4% ke 15.871,26, kemudian Dow Jones naik sekitar 1% ke 36.302,38.
Penguatan Wall Street di awal Santa Rally tersebut berpeluang membawa IHSG kembali ke zona hijau pada perdagangan Selasa (28/12).
Secara teknikal, jika melihat grafik harian IHSG masih berada di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), di kisaran 6.610 hingga 6.620 yang sebelumnya merupakan support kuat.
Ketika MA 50 ditembus dan tertahan di bawahnya, tekanan IHSG menjadi cukup besar.
IHSG juga belum lepas dari tekanan pola Shooting Star pada Senin (13/12), yang membuat bursa kebanggaan Tanah Air jeblok sehari setelahnya.
Pola tersebut sebelumnya muncul pada Kamis (25/11), setelahnya IHSG merosot selama beberapa hari.
Pola Shooting Star merupakan sinyal reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset.
![]() Foto: Refinitiv |
Support terdekat kini berada di kisaran 6.525. Penembusan ke bawah level tersebut akan membuat IHSG merosot ke 6.500.
Sementara itu peluang rebound IHSG terlihat dari indikator Stochastic sudah mencapai wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Target penguatan IHSG hari ini yakni menguji MA 50 di kisaran 6.610 hingga 6.620. IHSG berpeluang melanjutkan penguatan jika pada hari ini mampu mengakhiri perdagangan di atas MA 50.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah