Libur Nataru, BTN Siapkan Uang Tunai Rp 18,02 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
24 December 2021 16:17
Pelayanan nasabah Bank BTN di Bank BTN, Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pelayanan nasabah Bank BTN di Bank BTN, Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengalokasikan dana tunai sebesar Rp 18,029 triliun untuk memenuhi kebutuhan dana nasabah selama perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

"Selama periode 20 Desember 2021 sampai dengan 2 Januari 2022 atau selama 13 hari kalender, total likuiditas dana yang dipersiapkan Bank BTN adalah sebesar Rp 18,029 triliun," ungkap Corporate Secretary Bank BTN Ari Kurniaman dalam keterangan resmi, Jumat (24/12/2021).

Ari mengungkapkan, dari jumlah tersebut sebesar 25% atau sekitar Rp4,507 triliun untuk pengisian mesin ATM Bank BTN yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sedangkan sebesar Rp 13,522 triliun atau 75% dari total dana tersebut)akan dianggarkan untuk kas pada kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor kas.

Menurut Ari, alokasi uang tunai tahun ini untuk Natal dan Tahun Baru mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dikarenakan pengurangan hari libur dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Pengalokasian dana tersebut sudah memperhitungkan peningkatan transaksi Digital Channel Delivery Bank BTN, serta jumlah hari libur Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022," pungkas Ari.

Saat ini, emiten bank yang fokus pada pembiayaan perumahan ini juga telah mengimplementasikan layanan BI Fast. Sehingga, transfer antarbank menjadi lebih murah, hanya Rp 2.500 dari sebelumnya Rp 6.500.

BI Fast adalah infrastruktur Sistem Pembayaran ritel nasional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi non tunai, di mana infrastruktur ini dibangun Bank Indonesia dalam rangka mendukung konsolidasi industri sistem pembayaran nasional dan integrasi Ekonomi Keuangan Digital.

"Mulai pekan depan, BI Fast akan hadir di aplikasi mobile banking BTN karena Bank BTN mendukung BI-FAST yang memiliki banyak fitur unggulan yang sangat bermanfaat, di antaranya transfer antar bank secara real time yaitu 24 jam selama 7 hari," kata Direktur Distribution and Retail Funding, Jasmin di Jakarta, Jumat (24/12).

Selain itu, terdapat fitur proxy address di mana nomer rekening nasabah dapat diganti dengan alias berupa nomer ponsel atau email. BI Fast juga memiliki fitur seperti fraud detection system dan sistem Anti Money Laundering/Combating the Financing of Terrorism (AML/CFT) sehingga mendukung keamanan transaksi nasabah.

Sementara itu, terkait biaya transfer, Jasmin menjelaskan, biaya transaksi melalui BI-FAST yang dibebankan oleh Bank ke nasabah sebesar maksimal Rp. 2.500 per transaksi jika melakukan transfer ke Bank Peserta BI Fast lain.

Adapun untuk nominal limit transaksi, BI-FAST melayani transaksi ritel dengan nominal maksimal Rp250 juta per transaksi, lebih besar dibandingkan limit transfer per transaksi via online (internet banking/mobile banking) yang hanya sebesar Rp 25 juta .

"Dengan skema tarif yang efisien ini, akan memudahkan nasabah dalam melakukan transfer dengan limit yang besar, limit tersebut jauh di atas transfer online biasa yang maksimal hanya Rp25 juta per transaksi," kata Jasmin.

Selain menguntungkan nasabah, BI Fast juga menguntungkan Bank karena dengan skema biaya yang murah diharapkan volume transaksi transfer dana melalui BI-FAST akan meningkat sehingga dapat meningkatkan fee based income bank.

Jasmin mencatat, saat ini, rata-rata per bulan, Bank BTN melayani transaksi transfer ritel (BI-RTGS dan SKNBI) sebanyak 130.000 transaksi per bulan, sedangkan untuk volume transaksi transfer melalui Mobile Banking rata-rata per bulan adalah 850.000 transaksi.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular