
Sambut Hari Raya Natal, IHSG Hijau Bak Pohon Cemara!

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengakhiri perdagangan pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,11% ke level 6.562,9.
Pasar cenderung sepi pada perdagangan jelang Hari Raya Natal hari ini, Jumat (24/12/2021). Nilai transaksi yang tercatat hanya Rp 8,4 triliun saja di bawah rata-rata harian Rp 10 triliun sepekan terakhir.
Asing net sell Rp 72 miliar di pasar reguler. Saham yang paling banyak dilego adalah saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan net sell masing-masing Rp 60,3 miliar dan Rp 42,9 miliar.
Sedangkan saham yang paling banyak diborong asing adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan net buy masing-masing Rp 60,1 miliar dan Rp 24,5 miliar.
Meskipun net sell di pasar reguler, asing mencatatkan beli bersih senilai Rp 241 miliar di pasar negosiasi.
Saham yang ditransaksikan di pasar negosiasi hari ini ada saham PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) d harga Rp 268/saham sebanyak 5,3 juta lot atau setara dengan Rp 143,6 miliar.
Saham lain yang juga diborong asing lewat pasar negosiasi adalah saham PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) di harga Rp 10.920/saham sebanyak 122 ribu lot atau setara dengan Rp 133,3 miliar.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (23/12/2021), setelah studi menyebutkan bahwa risiko fatalitas Omicron memang kecil sehingga tak memicu gelombang ketiga pandemi.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 196,67 poin (+0,55%) ke 35.950,56 dan Nasdaq tumbuh 0,83% ke 15.653,37. S&P 500 bertambah 0,62% ke 4.725,79 dan kini terpaut kurang dari 0,4% dari rekor tertingginya.
Hipotesis tersebut terbukti benar adanya. Varian terbaru Covid-19, yakni Omicron, terindikasisecara klinis memiliki tingkat fatalitas yang rendah. Artinya, jika terjadi penyebaran Omicron, tak akan terjadi kelumpuhan sistem layanan kesehatan seperti yang terjadi pada varian Delta.
Studi tersebut dikonfirmasi di Afrika Selatan dan Inggris. Di benua lain, yakni Amerika, pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan izin edar bagi dua obat penanganan Covid-19 yang dirilis oleh Pfizer dan Merck.
Kedua kabar tersebut menjadi kado Natal tahun ini, menghapus kekhawatiran yang dalam sebulan terakhir menyelimuti pemodal mengenai peluang terjadinya gelombang ketiga pandemi, dan pembatasan sosial (lockdown) skala besar.
Ke depan, ada harapan bahwa Omicron justru mengakhiri pandemi seperti yang terjadi pada Spanish Flu pada 1918 di mana masyarakat dan virus H1N1 saat itu sudah bisa berdamai dan hidup bersamaan, sampai sekarang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000