
Perusahaan Lagi Susah, Gaji Direksi Garuda Dipangkas 50%

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melakukan pemotongan gaji untuk seluruh karyawannya, termasuk direksi dan komisaris. Untuk dua posisi yang menjalankan perusahaan ini bahkan gajinya dipotong hingga 50% sejak tahun lalu.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan kebijakan ini diambil untuk mengurangi beban keuangan yang saat ini dialami perusahaan.
"Kita hari ini melakukan aksi terhadap beban biaya karyawan [...] Seluruh orang di Garuda itu dipotong gajinya, semua termasuk kami direksi. Saya tanda tangan, komisaris juga. Dipotong gajinya 50%," kata Irfan di Gedung Transmedia, Jakarta, Kamis (24/12/2021).
"Jadi mereka yang di atas Rp 28 juta take home pay-nya [dipotong] 50%, yang di bawah itu 30%," terang dia.
Selain melakukan pemotongan gaji, manajemen Garuda juga memutuskan untuk merumahkan sebagian besar pilotnya. Lantaran jumlahnya yang banyak, tak berimbang dengan jumlah pesawat yang diterbangkan perusahaan.
Untuk diketahui, saat ini perusahaan mengalami masalah keuangan yang berat. Beban utang perusahaan mencapai US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 140,14 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$) dengan total kreditor 780 pihak.
Perusahaan juga tengah dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Proses PKPU ini dinilai akan lebih memudahkan perusahaan untuk bernegosiasi dengan lessor karena jumlahnya yang sangat banyak.
(mon/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat di Kondisi Terendah, Ini Cara Garuda Tetap Bertahan