Omicron "Ramah" & Wall Street Rekor, IHSG Siap Tembus 6.600!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 December 2021 07:15
pembukaan bursa saham
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menguat 0,39% ke 6.555,551 pada perdagangan Kamis kemarin. Bursa kebanggaan Tanah Air ini mampu bertahan di zona hijau sejak awal perdagangan. Investor asing juga melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 132 miliar.

IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat (24/12) melihat sentimen pelaku pasar yang masih bagus. Bursa saham Amerika Serikat (AS) masih terus menghijau, indeks S&P 500 bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Kamis waktu setempat.

Reli di pasar saham terjadi setelah studi dari Afrika Selatan (Afsel), Inggris, dan Skotlandia menunjukkan bahwa penderita Omicron memiliki peluang terkecil dibanding varian lain dalam memicu pemburukan keadaan yang memaksa penderita harus dirujuk ke rumah sakit.

Secara teknikal, jika melihat grafik harian IHSG masih berada di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), di kisaran 6.600 hingga 6.610 yang sebelumnya merupakan support kuat.

MA 50 tersebut selalu menahan penurunan IHSG dalam 2 pekan terakhir. Ketika MA 50 ditembus dan tertahan di bawahnya, tekanan IHSG menjadi cukup besar.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

IHSG juga belum lepas dari tekanan pola Shooting Star pada Senin (13/12), yang membuat bursa kebanggaan Tanah Air jeblok sehari setelahnya.

Pola tersebut sebelumnya muncul pada Kamis (25/11), setelahnya IHSG merosot selama beberapa hari.

Pola Shooting Star merupakan sinyal reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset.

Support terdekat kini berada di kisaran 6.525. Penembusan ke bawah level tersebut akan membuat IHSG merosot ke 6.500.

Sementara itu peluang berlanjutnya kenaikan IHSG terlihat dari grafik 1 jam di mana indikator Stochastic bergerak naik setelah mencapai wilayah jenuh jual (oversold).

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Selama bertahan di atas 6.525, IHSG berpeluang menguat ke 6.570, sebelum menuju 6.600 hingga 6.610.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular