China dan Myanmar Bikin Harga Timah Naik
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia menguat tipis pada penutupan perdagangan kemarin terdorong pasokan yang ketat di China, produsen sekaligus konsumen terbesar dunia.
Kemarin, harga timah dunia ditutup di US$ 38.725/ton, naik tipis 0,1% dibandingkan hari sebelumnya.
Pasokan di China diperkirakan makin ketat setelah impor dari pemasok konsentrat timah Myanmar pada November turun 56% dibandingkan bulan sebelumnya. Impor konsentrat timah asal Myanmar pada bulan November tercatat 7.184 ton.
Kontribusi Myanmar terhadap sebagai penyedia bahan baku produksi timah olahan sangat tinggi. Kontribusi impor konsentrat timah dari Myanmar pada periode Januari-September 2021 mencapai lebih dari 82%.
Impor yang turun merupakan dampak dari penutupan akses kedua negara akibat COVID-19. China menutup pelabuhan darat Menga, di provinsi peleburan timah Yunnan yang berbatasan dengan Myanmar sejak 10 November.
"Kota-kota perbatasan China dengan Myanmar telah menghadapi pembatasan lockdown COVID-19 berulang kali sejak awal pandemi karena porositas relatif perbatasan dan prevalensi kasus COVID-19 Myanmar yang lebih tinggi," kata Tom Mulqueen, analis Amalgamated Metal Trading Ltd.
Akan tetapi laju harga timah masih tertahan penyebaran Omicron yang sudah sampai di China.
China adalah negara yang memiliki strategi nol kasus COVID-19 dengan langkah lockdown yang ketat. Jika ini terjadi, maka industri kembali tertekan dan mengaburkan pemulihan ekonomi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)