
Jadi Bank Digital, Bank Neo Raup Rp 2,5 T dari Rights Issue

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bank digital, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) meraih dana Rp 2,5 triliun melalui penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMTED) atau rights issue.
Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), Tjandra Gunawan mengatakan, selama periode perdagangan HMETD pada 2 - 8 Desember 2021 dan pemesanan saham tambahan sampai dengan 10 Desember 2021, rights issue tersebut terserap secara penuh dan terjadi kelebihan pemesanan tambahan mencapai 679 juta saham atau setara Rp 882,5 miliar.
Perseroan menawarkan jumlah saham yang ditawarkan dalam HMETD V ini sebanyak 1.927.162.193 lembar saham dengan nilai pelaksanaan Rp 1.300 untuk setiap saham.
"Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima perseroan adalah sebesar Rp 2,50 triliun," kata Tjandra, Rabu (22/12/2021).
Rencananya, perseroan akan menggunakan dana right Issue untuk pengembangan usaha perseroan berupa investasi teknologi informasi, penyaluran kredit, kegiatan operasional serta penguatan permodalan.
Tjandra mengatakan, right issue perseroan mengalami oversubscribed akibat semakin tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Bank Neo Commerce dalam 10 bulan terakhir, utamanya setelah perseroan berhasil bertransformasi menjadi bank digital dengan jumlah nasabah terbesar yang hingga pertengahan Desember mencapai 12,7 juta nasabah.
Sebagai informasi, komposisi kepemilikan saham BBYB sampai dengan 14 Desember 2021, PT Akulaku Silvrr Indonesia tercatat memiliki sebesar 24,98% saham, PT Gozco Capital 15,64%, Rockcore Financial Technology Co. Ltd 6,12%, Yellow Brick Enterprise Ltd. 5,17%, dan sisanya pemegang saham publik 48,08%.
Bank Neo Commerce sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti, merupakan bank nasional yang telah berkiprah selama 30 tahun di dunia perbankan di Indonesia.
Sejak tahun 2019, Akulaku mulai menjadi pemegang saham Bank Neo Commerce (BBYB), dan di tahun 2020, Bank Neo Commerce bertransformasi menjadi bank digital, dimulai dengan pergantian nama bank dan juga dikukuhkannya Bank Neo Commerce menjadi Bank Buku II oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).
(sys/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Agresif! Bank Neo Rights Issue dan Bakal Punya Investor Baru
